AshefaNews – Bisul atau disebut sebagai furunkel yang merupakan sebuah infeksi bakteri yang memicu peradangan di dalam folikel rambut. Bisul seringkali dialami oleh hampir semua kalangan.
Lalu, apa sebenarnya itu bisul? Apa saja penyebab, gejala dari bisul? Dan bagaimana cara penanganan seseorang yang mengalami bisul? Yuk, simak penjelasan selengkapnya pada artikel kesehatan ini.
Apa itu Bisul?
Bisul atau furunkel merupakan peradangan pada folikel rambut yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi ini menimbulkan benjolan kemerahan yang berisi nanah dan terasa nyeri pada kulit.
Pada umumnya, bisul timbul pada area kulit yang ditumbuhi oleh rambut, sering terjadi gesekan dan berkeringat seperti area paha, bokong, wajah, leher, ketiak dan tetap bisa berpotensi muncul di area permukaan kulit lainnya. Bisul akan berlangsung dalam waktu 2 minggu dengan perawatan yang tepat. Namun, jika tidak kunjung membaik dan menimbulkan keluhan lain, pengobatan dan pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan untuk mencegah kondisi semakin parah dan menimbulkan komplikasi pada bisul.
Jenis-Jenis Penyakit Bisul
Adapun beberapa jenis penyakit bisul yang dapat dialami oleh seseorang, antara lain:
1. Furunkel dan Karbunkel
Furunkel dan karbunkel ini merupakan sama-sama bisul yang disebabkan oleh staphylococcus aureus. Namun terdapat pula perbedaan pada kedua bisul ini. Karbunkel melibatkan sekelompok folikel rambut sehingga lebih besar dari furunkel biasa. Karbunkel memiliki satu atau lebih lubang pada kulit dan dapat menimbulkan gejala demam atau kedinginan.
Karbunkel merupakan masalah kulit yang lebih serius dibandingkan furunkel. Jika seseorang mengalami banyak karbunkel pada area tubuh, maka kondisi tersebut dikenal sebagai karbunkulosis dan perlu ada penanganan yang tepat.
2. Jerawat Kistik
Jerawat kistik atau sering disebut sebagai jerawat batu merupakan salah satu jenis bisul yang disebabkan saat minyak dan sel kulit mati menyumbat folikel rambut, sehingga menciptakan tempat untuk bakteri dapat tumbuh dan berkembang. Jerawat kistik juga dapat mempengaruhi jaringan kulit yang lebih dalam dari jerawat biasa. Jerawat kistik seringkali dialami oleh remaja dan terjadi pada area wajah.
3. Hidradenitis Suppurativa
Hidradenitis suppurativa merupakan suatu kondisi saat bisul berulang kali berkembang di bawah ketiak atau daerah selangkangan. Infeksi ini terjadi pada saat kelenjar keringat dan folikel rambut tersumbat.
Pada kasus ringan, jenis bisul ini dapat sembuh dengan perawatan rumah. Namun, jika kondisi semakin parah tentu memerlukan prosedur operasi untuk mengangkat kelenjar keringat tersebut agar dapat menghentikan peradangan kulit.
4. Kista Pilonidal
Kista pilonidal merupakan jenis bisul yang timbul pada lipatan bokong. Kista pilonidal pada awalnya suatu infeksi kecil di permukaan kulit , namun saat mengalami iritasi dan tekanan, area tersebut terjadi peradangan yang lebih besar dan menjadi benjolan keras, nyeri dan lunak sehingga membuat penderitanya tidak nyaman. Kista pilonidal seringkali terjadi akibat duduk terlalu lama.
Penyebab Terjadinya Bisul
Penyebab bisul diakibatkan oleh infeksi bakteri s. aureus pada folikel rambut. Jenis bakteri ini sering ditemukan pada kulit dan lapisan dalam hidung. Bakteri ini juga dapat menginfeksi luka gores atau gigitan serangga pada kulit.
Kondisi ini dapat terjadi pada setiap orang, dan lebih sering terjadi pada remaja karena tingginya jumlah aktivitas dan produksi keringat, serta paparan bakteri dari lingkungan sekitar.
Adapun, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena bisul, sebagai berikut:
- Kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
- Mengalami masalah kulit seperti berjerawat, eksim atau scabies.
- Memiliki sistem imun yang lemah atau menderita penyakit autoimun.
- Menjalani kemoterapi.
- Kebutuhan nutrisi tubuh tidak terpenuhi dengan baik.
- Terpapar senyawa kimia yang berpotensi dapat mengiritasi kulit
- Obesitas
- Sering menggunakan pakaian ketat
- Memiliki infeksi luka
- Melakukan kontak langsung dengan penderita bisul.
Selain itu, ada yang menyebutkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi telur dapat menyebabkan bisul. Hal ini dikarenakan, adanya kandungan progesteron di dalam kuning telur, sehingga saat hormon progesteron meningkat dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya bisul. Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Gejala Bisul
Gejala utama pada bisul berupa timbulnya benjolan yang kemerahan pada kulit. Pada gejala awal, bisul cenderung berukuran kecil dan dapat membesar yang disertai dengan beberapa gejala antara lain:
- Kulit yang berada di sekitar benjolan seiring waktu berubah menjadi merah, terasa hangat ketika disentuh, dan bengkak. Kondisi ini menandakan bahwa infeksi telah menyebar ke permukaan kulit lain.
- Benjolan semakin membesar dan berisi nanah dengan rasa nyeri terutama saat disentuh.
- Terbentuknya titik putih di tengah atau bagian pucuk benjolan.
Bisul dapat sembuh dengan sendirinya dan tidak membutuhkan penanganan medis oleh dokter. Namun, periksa dan konsultasikan ke dokter jika kondisi semakin buruk seperti di bawah ini:
- Bisul semakin membesar dan terasa sangat sakit.
- Bisul tumbuh lebih dari satu area.
- Bisul timbul di dalam hidung atau timbul di wajah atau tulang belakang.
- Bisul tidak kunjung sembuh lebih dari 14 hari.
- Sering mengalami kambuh .
- Adanya masalah pada sistem imun.
Dalam hal ini, dokter akan melakukan tindakan tes kultur bakteri untuk mengetahui jenis antibiotik yang sesuai dengan kondisi pasien dalam mengobati bisul tersebut.
Komplikasi Bisul
Bisul yang tidak ditangani dengan tepat dapat memicu terjadinya komplikasi yang serius seperti menyebar pada bagian tubuh lain dan penyebaran ini dapat memicu terjadinya osteomielitis, endokarditis atau sepsis.
Cara Menangani Bisul
Penanganan pada bisul dapat dilakukan secara mandiri maupun melalui perawatan medis khusus, tergantung kondisi dari tingkat keparahannya.
Perawatan mandiri dalam menangani bisul dapat dilakukan dengan mengompres bisul menggunakan kain rendaman air hangat selama 10 menit. Upaya ini dapat mengurangi rasa nyeri dan membantu untuk mengeluarkan nanah dari bisul. Setelah mengompres bisul dengan air hangat, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan bersih. Penyembuhan bisul dapat dibantu dengan perubahan gaya hidup seseorang, seperti:
- Menjaga pola asupan makan.
- Hindari memencet benjolan bisul karena dapat menyebarkan infeksi ke area sekitarnya.
- Mengurangi aktivitas yang dapat menyebabkan keringat berlebihan.
- Rutin untuk mengompres bisul dengan kain bersih yang direndam air hangat.
Sementara, untuk bisul yang berukuran besar dan terjadi komplikasi yang serius membutuhkan perawatan khusus dari dokter. Dokter akan memberikan resep obat-obatan seperti benzocaine, mupirocin, dan gentamicin. Jenis obat-obatan ini dalam bentuk salep dan penggunaannya harus sesuai anjuran resep dokter.
Cara Mencegah Bisul
Dalam mencegah terjadinya bisul, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
- Membersihkan kulit secara rutin dengan sabun antibakteri
- Membersihkan luka gores, luka terbuka dan gigitan serangga dengan antiseptik.
- Menutup luka dengan perban untuk menghindari infeksi.
- Menggunakan pencukur rambut yang steril.
Apabila, seseorang mengalami gejala dan terjadi komplikasi yang berkaitan dengan bisul atau masalah kulit, sebaiknya konsultasikan kepada dokter dermatologi.
(FR – BUN)