Apa penyebab skizofrenia

Bagikan:

AshefaNews – Skizofrenia adalah gangguan mental yang dapat menyebabkan delusi, halusinasi, dan kesulitan kognitif lainnya. Orang dengan skizofrenia mungkin tampak seperti kehilangan kontak dengan kenyataan. Penyebab skizofrenia sebagian besar masih belum diketahui, tetapi diyakini sebagai campuran genetika dan faktor lingkungan.

Gejala skizofrenia

Ada sejumlah gejala berbeda yang dapat dikaitkan dengan skizofrenia. Ini dapat bervariasi dari orang ke orang, dan dapat berubah seiring waktu. Gejala yang paling umum meliputi:

• Halusinasi: Melihat atau mendengar hal-hal yang tidak dilihat atau didengar orang lain. Umumnya penderita skizofrenia akan mendengar suara-suara.

• Delusi: Keyakinan salah yang dipegang oleh orang tersebut meskipun ada bukti yang bertentangan. Misalnya, seseorang mungkin percaya bahwa mereka sedang diikuti atau diawasi oleh pemerintah.

• Pemikiran yang tidak teratur: Hal ini dapat terwujud dalam beberapa cara, termasuk kesulitan berbicara secara kohesif, “melompat” dari satu topik ke topik lain yang tidak terkait, dan membuat hubungan yang tidak logis antara berbagai hal.

• Gejala negatif: Ini mengacu pada penurunan kemampuan atau motivasi secara umum. Seseorang mungkin menarik diri dari interaksi sosial, memiliki sedikit atau tidak ada respon emosional, dan berbicara sangat sedikit.

Apa penyebab skizofrenia?

Tidak ada satu penyebab tunggal skizofrenia. Sebaliknya, itu diduga disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Penyebab pasti skizofrenia masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi diduga akibat kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi faktor risiko tertentu yang dapat berkontribusi pada perkembangannya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa skizofrenia mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan bahan kimia di otak. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan skizofrenia mungkin memiliki struktur atau fungsi yang berbeda dari daerah otak tertentu dibandingkan dengan orang tanpa gangguan. Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa genetika berperan dalam perkembangannya – orang dengan kerabat dekat yang menderita skizofrenia lebih mungkin mengembangkan gangguan itu sendiri. Faktor lingkungan seperti paparan virus atau stres selama periode perkembangan penting juga dapat berkontribusi pada perkembangannya.

Bagaimana skizofrenia didiagnosis?

Seseorang dengan skizofrenia mungkin memiliki beberapa atau semua gejala berikut:

Delusi: Ini adalah keyakinan salah yang tidak didasarkan pada kenyataan. Misalnya, seseorang mungkin percaya bahwa orang lain mencoba menyakiti mereka, bahkan ketika tidak ada buktinya.

Halusinasi: Ini adalah pengalaman sensorik palsu, seperti mendengar suara-suara yang tidak dapat didengar orang lain.

Pikiran dan ucapan tidak teratur: Seseorang dengan skizofrenia mungkin mengalami kesulitan mengatur pikiran atau berkomunikasi dengan jelas. Pidato mereka mungkin sulit dimengerti.

Gejala negatif: Ini termasuk kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, penarikan sosial, dan kurangnya motivasi.

Untuk dapat didiagnosis skizofrenia, seseorang harus mengalami dua atau lebih gejala tersebut selama minimal enam bulan. Gejalanya juga harus secara signifikan mengganggu kemampuan orang tersebut untuk berfungsi di tempat kerja, sekolah, atau dalam situasi sosial.

Diagnosis skizofrenia biasanya dilakukan oleh psikiater setelah melakukan evaluasi psikologis secara menyeluruh. Evaluasi ini termasuk mengambil riwayat medis terperinci dan melakukan penilaian kesehatan mental. Psikiater juga akan mengesampingkan kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala serupa, seperti gangguan bipolar dan depresi.

Pengobatan skizofrenia

Tidak ada satu jawaban untuk pertanyaan tentang apa yang menyebabkan skizofrenia. Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang gangguan mental kompleks ini, para peneliti telah mengidentifikasi sejumlah faktor risiko yang tampaknya meningkatkan peluang seseorang untuk mengembangkannya. Ini termasuk genetika, kerusakan otak dini, penyalahgunaan obat dan infeksi virus.

Meskipun tidak ada obat untuk skizofrenia, ada perawatan yang dapat membantu mengelola gejala dan memungkinkan orang untuk menjalani kehidupan yang produktif. Jenis pengobatan yang paling umum adalah obat antipsikotik, yang dapat membantu mengurangi halusinasi dan delusi. Psikoterapi, terapi perilaku kognitif dan rehabilitasi kejuruan juga merupakan komponen penting dari pengobatan.

Hidup dengan skizofrenia

Hidup dengan skizofrenia bisa sangat sulit dan menantang. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang dapat membuat sulit berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa orang dengan skizofrenia mungkin mengalami delusi atau halusinasi yang dapat membuat mereka merasa terputus dari kenyataan. Orang lain mungkin mengalami kesulitan berpikir jernih, berbicara dengan jelas, atau berperilaku normal dalam situasi sosial.

Meskipun tidak ada obat untuk skizofrenia, ada perawatan yang tersedia yang dapat membantu mengelola gejala dan memungkinkan orang untuk hidup produktif dan memuaskan. Dengan perawatan dan dukungan yang tepat, banyak orang dengan skizofrenia dapat menjalani kehidupan normal.

Kesimpulan

Saat ini belum diketahui obat untuk skizofrenia, tetapi dengan perawatan dan dukungan yang tepat, penderita skizofrenia dapat hidup penuh dan produktif. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala skizofrenia, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

(ALN-Frns)

Scroll to Top