Apa itu pemfigus? Kenali jenis, penyebab dan gejalanya!

Bagikan:

AshefaNews – Pemfigus merupakan suatu kelompok penyakit autoimun yang dapat menyebabkan sistem pertahanan alami tubuh menyerang dirinya sendiri.

Pemfigus merupakan penyakit kulit yang menyebabkan adanya lepuhan dan luka pada kulit atau selaput lendir (membran mukosa). Dalam kasus ini, sistem kekebalan tubuh mencoba untuk menghancurkan kulit dan selaput lendir yaitu pada bagian lembab tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya lepuh besar di mulut, tenggorokan, mata , alat kelamin hingga menjalar ke seluruh tubuh.

Penyakit ini tidak menular, dan ini merupakan kondisi seumur hidup yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan.

Jenis-Jenis Pemfigus

Penjelasan pada laman Cleveland Clinic bahwa ada beberapa jenis pemfigus yang berdasarkan lokasi dan perkembangan lesi atau jaringan kulit yang abnormal, antara lain:

  • Pemfigus Vulgaris

Pemfigus ini merupakan jenis yang paling umum. Kondisi ini awalnya muncul di area mulut dengan menyebabkan lepuhan merah dan putih berisi cairan atau luka terbuka di dalam mulut. Adapun beberapa orang yang mengalami lepuh di kulit dan pada umumnya terletak di area selangkangan dan kulit kaki. Selain itu, lesi berkembang di lapisan superfisial kulit yang menyakitkan dan akan sembuh perlahan.

  • Pemfigus Vegetans

Pemfigus ini merupakan jenis yang mirip dengan pemfigus vulgaris, namun lesinya lebih tebal. Lesi ini terbentuk di area tubuh dengan lipatan kulit seperti selangkangan dan ketiak.

  • Pemfigus Foliaseus

Pemfigus ini merupakan jenis yang menyebabkan lepuh berkembang di kulit kepala, wajah, leher, dan punggung. Pemfigus jenis ini hanya mempengaruhi area luar tubuh. Kondisi ini adanya lepuh kecil yang dapat pecah dengan mudah dan membentuk lesi berkerak yang menyebar dan menutupi area kulit yang luas. 

Pemfigus foliaseus menyebabkan lepuh merah hingga ungu dan sering muncul di area punggung dan dengan mudah menyebar hingga menutupi sebagian besar kulit. Selain itu juga, pemfigus foliaceus menyebabkan rasa gatal dibandingkan nyeri.

  • Pemfigus Paraneoplastik

Pemfigus jenis ini merupakan jenis yang paling langka dan biasa berkembang pada orang yang didiagnosa mengidap kanker. Kondisi ini dengan adanya lepuh parah yang berada di area mulut. Jika dokter mendiagnosa pemfigus paraneoplastik, maka dokter akan mencari tanda-tanda kanker di suatu area tubuh.

Penyebab Pemfigus

Perlu diketahui bahwa pemfigus merupakan penyakit autoimun yang dimana sistem kekebalan tubuh menyerang diri sendiri dan tidak menular.. Namun, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan timbul penyakit ini.

Pemfigus dapat dipicu oleh efek beberapa obat seperti penisilin dan beberapa obat artritis reumatoid. Selain itu, faktor umur juga dapat menjadi penyebab dari penyakit ini dan biasa terjadi di usia 40 tahun ke atas.

Adapun faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya pemfigus pada seseorang, antara lain:

  • Stress
  • Paparan sinar UV
  • Paparan sinar-X
  • Luka bakar
  • Perubahan hormon dan kehamilan
  • Faktor gizi
  • Efek samping vaksinasi
  • Tumor
  • Proses penuaan

Gejala Pemfigus

Gejala yang timbul dari penyakit pemfigus adalah adanya gelembung yang mudah pecah dan menyebabkan luka terbuka atau lepuhan pada kulit. Menurut American Academy of Dermatology Association, bahwa seseorang yang menderita pemfigus biasanya penyakit itu akan berkembang perlahan dan menyebabkan lepuh di area yang sama selama bertahun-tahun.

Penyakit ini juga dapat mengancam jiwa seseorang, membuat penderita menjadi orang yang merasakan kesakitan sepanjang hari, lelah dan depresi akan penyakitnya yang tak kunjung sembuh.

Berikut ini gejala-gejala yang timbul dari penyakit pemfigus pada area tubuh, sebagai berikut:

Kulit

Gejala yang ditimbulkan pada kulit berupa muncul lepuh yang muncul di satu area, lalu bisa berkembang di area lain atau kulit yang terlihat meradang. Kemudian, lepuhan tersebut akan pecah dan mengeluarkan cairan dan menjadi luka yang sebagian ditutupi dengan kerak.

Pada pemfigus vulgaris, lepuhan yang telah pecah dan meninggalkan luka yang menyakitkan. Sekitar 70% orang menderita pemfigus tipe ini. Sementara pada pemfigus foliaseus hanya menyerang kulit dan bekembang di area wajah, kulit kepala dan tubuh bagian atas.

Luka-luka ini menyakitkan, tetapi jarang gatal. Ada beberapa orang yang melaporkan bahwa ada sensasi terbakar pada kulit yang terkena. Luka yang diderita cenderung sembuh perlahan dan ada beberapa yang tidak bisa sembuh. Saat luka telah sembuh, biasanya akan terlihat bintik hitam, bintik-bintik gelap ini akan memudar dengan sendirinya, namun membutuhkan waktu yang cukup lama.

Mulut dan Tenggorokan

Selain terdapat di kulit, gejala ini dapat timbul di area mulut dan tenggorokan. Luka mulut ini  berupa lepuhan dan mudah pecah yang menyebabkan rasa sakit di area mulut. Luka ini sangat menyakitkan sehingga beberapa orang yang menderita akan berhenti makan pada makanan padat. Luka ini bisa berkembang ke area tenggorokan yang menyebabkan orang susah untuk menelan makanan. Gejala ini diawali dengan lepuhan yang menyebar dari bibir ke mulut dan kemudian ke tenggorokan.

Kuku

Gejala ini dapat timbul di area kuku Jika penderita mengalami gejala ini, berarti kondisi pemfigus ini sudah parah. Hal ini menyebabkan kuku menjadi hilang atau habis perlahan.

Jaringan Lembab

Luka yang menyakitkan ini dapat berkembang di jaringan yang melapisi bagian dalam mata, hidung, alat kelamin, anus dan area tubuh lainnya. Bahkan dapat menyebar ke area kerongkongan yang menyebabkan lecet dan luka, namun kasus ini jarang terjadi.

Selain gejala-gejala yang ada di atas, terdapat beberapa gejala atau tanda lain bahwa seseorang menderita pemfigus, antara lain:

  • Merasa nyeri 
  • Kelelahan yang berlebihan
  • Sensitivitas cahaya
  • Terdapat masalah pada mata

Luka terbuka atau lepuhan dari pemfigus mudah terkena infeksi yang menyebabkan demam, kemerahan, bengkak pada luka. Jika infeksi menyebar melalui pembuluh darah dapat menjadi fatal. 

Jika kamu melihat ada lepuh atau luka terbuka yang tiba-tiba muncul di kulit, mulut atau area lain. Sebaiknya, segera temui dokter kulit. Ada banyak penyakit kulit yang menyebabkan lepuh, oleh karena itu penting untuk mendapatkan diagnosis akurat.

Komplikasi Pemfigus

Jika penderita tidak mendapatkan penanganan yang tepat, hal ini dapat memicu beberapa komplikasi, sebagai berikut:

  • Infeksi kulit
  • Sepsi, yaitu infeksi yang menyebar ke aliran darah
  • Malnutrisi, yaitu membuat penderita menjadi sariawan berkepanjangan sehingga membuat sulit makan
  • Depresi
  • Efek samping obat, yaitu dikarenakan terus mengkonsumsi obat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi dan infeksi
  • Kematian

Pengobatan

Penanganan pemfigus akan lebih efektif jika dilakukan lebih awal. Pengobatan ini dapat dilakukan berupa pengobatan tunggal atau kombinasi dari terapi. Berikut ini, beberapa cara pengobatan pemfigus yang dapat dilakukan.

  • Menghentikan penggunaan obat-obatan yang menyebabkan gejala pemfigus.
  • Melakukan perawatan  untuk luka dan lepuh
  • Minum obat untuk mencegah infeksi dan membantu penyembuhan kulit
  • Menghentikan dalam mengonsumsi makanan yang menyebabkan gejala

Adapun, beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengobati pemfigus, meliputi:

  • Kortikosteroid
  • Imunosupresif
  • Rituximab
  • Imunoglobulin intravena
  • Antibiotik

Pemfigus merupakan kondisi kulit yang dapat menetap dan berkembang seumur hidup. Beberapa orang melakukan pengobatan seumur hidup untuk mencegah gejala pemfigus. Oleh karena itu, bersabarlah dalam penyembuhan ini. Coba untuk mengubah gaya hidup yang sehat dan bersih.

(GE – BUN)

Scroll to Top