AshefaNews – Apa itu obat halusinogen? Obat halusinogen adalah kelas zat pengubah pikiran yang menyebabkan perubahan persepsi, suasana hati, dan fungsi kognitif. Obat ini dapat diturunkan secara alami atau sintetis, dan biasanya bekerja dengan mengikat reseptor serotonin di otak. Meskipun ada beberapa perdebatan mengenai apakah obat ini harus dianggap aman atau tidak, tidak dapat disangkal kekuatannya. Halusinogen telah digunakan selama berabad-abad untuk tujuan keagamaan dan spiritual, dan baru-baru ini, mereka telah diteliti untuk potensi terapeutiknya. Jika Anda ingin tahu tentang halusinogen, baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang efek, sejarah, dan status hukumnya.
Apa itu halusinogen?
Halusinogen adalah obat yang menyebabkan halusinasi. Obat ini dapat ditemukan di alam atau dibuat di laboratorium. Halusinogen sering digunakan untuk tujuan rekreasi, tetapi beberapa orang menggunakannya untuk alasan agama atau spiritual.
Halusinogen bekerja dengan mempengaruhi neurotransmitter otak. Hal ini dapat menyebabkan perubahan persepsi, suasana hati, dan perilaku. Halusinasi adalah perubahan persepsi, seperti melihat hal-hal yang tidak ada atau mendengar suara-suara yang tidak ada.
Kebanyakan halusinogen tidak membuat ketagihan dan tidak menyebabkan gejala putus zat ketika orang berhenti menggunakannya. Namun, beberapa halusinogen bisa berbahaya, terutama jika dicampur dengan obat lain atau alkohol.
Apa saja jenis-jenis halusinogen?
Halusinogen adalah obat yang menyebabkan halusinasi. Obat-obatan ini bisa alami atau sintetis, dan mereka bekerja dengan mengubah kimia otak.
Ada tiga jenis utama halusinogen:
1. Psikedelik
Psikedelik adalah zat yang menghasilkan perubahan persepsi, suasana hati, dan kognisi. Mereka dapat mengubah rasa waktu dan ruang Anda, dan menyebabkan Anda melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal yang tidak ada. Psikedelik umum termasuk LSD, psilocybin (jamur), DMT, dan ayahuasca.
2. Disosiatif
Disosiatif adalah obat-obatan yang menyebabkan Anda merasa terlepas dari kenyataan. Mereka dapat membuat Anda merasa keluar dari tubuh atau seperti Anda berada dalam keadaan seperti mimpi. Disosiatif umum termasuk ketamin, PCP, dan DXM.
3. Deliriant
Deliriants adalah obat yang menyebabkan delirium, keadaan kebingungan dan agitasi yang parah. Deliriants dapat membuat Anda percaya hal-hal yang tidak nyata dan sering mengakibatkan perilaku berbahaya. Delirian umum termasuk atropin dan skopolamin.
Bagaimana cara kerja halusinogen?
Halusinogen adalah obat yang menyebabkan halusinasi. Mereka bisa alami atau sintetis, dan mereka bekerja dengan mengganggu komunikasi antara otak dan tubuh. Halusinogen yang paling umum adalah LSD, psilocybin, dan DMT.
LSD adalah salah satu halusinogen yang paling kuat dan terkenal. Ini adalah obat sintetis yang pertama kali disintesis pada tahun 1938. LSD bekerja dengan mengikat reseptor serotonin di otak. Serotonin adalah neurotransmitter yang berperan penting dalam suasana hati, kecemasan, dan persepsi. Ketika LSD mengikat reseptor serotonin, itu mengubah cara otak memproses informasi. Hal ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati, persepsi, dan kesadaran.
Psilocybin adalah halusinogen alami yang ditemukan pada jamur tertentu. Psilocybin bekerja mirip dengan LSD, dengan mengikat reseptor serotonin di otak. Psilocybin juga memiliki efek yang sama pada kesadaran dan persepsi.
DMT adalah zat alami yang ditemukan di beberapa tanaman. Ini sering disebut sebagai “molekul roh” karena efek psikedeliknya yang kuat. DMT bekerja dengan mengikat reseptor serotonin di otak dan mengubah kesadaran dan persepsi.
Apa efek halusinogen?
Halusinogen adalah golongan obat yang menyebabkan halusinasi. Obat-obatan ini dapat terjadi secara alami, seperti jamur psilocybin, atau buatan manusia, seperti LSD. Halusinogen juga dapat ditemukan di beberapa tumbuhan dan hewan.
Efek halusinogen bervariasi tergantung pada obat, dosis, suasana hati dan kepribadian seseorang, dan lingkungan di mana mereka digunakan. Halusinogen dapat menyebabkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Efek jangka pendek halusinogen meliputi:
– perubahan persepsi ruang dan waktu
– perubahan sensasi visual, pendengaran, dan taktil (sentuhan) – perasaan terlepas dari kenyataan (derealisasi) atau diri sendiri (depersonalisasi)
– perubahan pikiran, emosi, dan perilaku
– gangguan penilaian dan koordinasi
– peningkatan denyut jantung dan tekanan darah
– pupil melebar
Efek jangka panjang dari penggunaan halusinogen mungkin termasuk:
sering kilas balik (halusinasi berulang yang terjadi tanpa minum obat)
– kesulitan berkonsentrasi
– masalah tidur
– kecemasan
– paranoia
– depresi
Apakah ada risiko yang terkait dengan penggunaan halusinogen?
Ada berbagai risiko yang terkait dengan penggunaan obat halusinogen. Obat-obatan ini dapat menyebabkan paranoia, delusi, dan halusinasi. Mereka juga dapat menyebabkan risiko fisik seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Ada juga risiko yang akhirnya menyebabkan ketergantungan psikologis pada obat-obatan ini.
Bagaimana saya dapat menemukan bantuan jika saya berjuang dengan halusinasi?
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang berjuang melawan halusinasi, ada beberapa cara untuk mendapatkan bantuan. Salah satu pilihan adalah menemui profesional kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog. Mereka dapat berbicara dengan Anda tentang pengalaman Anda dan membantu Anda menemukan cara untuk mengatasinya.
Pilihan lain adalah bergabung dengan kelompok pendukung untuk orang-orang yang mengalami halusinasi. Ini bisa menjadi cara yang bagus untuk berbagi pengalaman Anda dengan orang lain yang memahami apa yang Anda alami.
Kesimpulan
Halusinogen adalah obat kuat yang dapat menyebabkan halusinasi, delusi, dan perubahan persepsi. Meskipun mereka mungkin memiliki beberapa kegunaan medis, mereka juga sering disalahgunakan untuk efek rekreasi mereka. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal penyalahgunaan halusinogen, dapatkan bantuan sesegera mungkin untuk menghindari konsekuensi yang berpotensi membahayakan.
(GE-FRS)