AshefaNews – Anxiety adalah suatu kondisi yang sering dikenal dengan gangguan kecemasan berlebihan. Rasa cemas memang suatu kondisi yang manusiawi terjadi kepada siapapun jika disebabkan oleh sesuatu hal yang wajar dan relevan.Â
Namun, jika mengalami kecemasan berlebihan dan tidak memiliki alasan yang jelas dari penyebab yang mendasari kecemasan tersebut. Ketika mengalami gangguan kecemasan berlebihan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.Â
Jenis dari anxiety disorder sangat bermacam-macam. Oleh sebab itu, perlu mengenali apa saja jenis dari gangguan kecemasan tersebut agar mampu membedakan setiap tanda-tandanya. Selain itu pun, faktor risiko terjadinya anxiety disorder pun harus dikenali agar mampu melakukan pencegahan.Â
Apa itu anxiety disorder?
Anxiety adalah salah satu dari jenis gangguan kesehatan mental yang dialami oleh seseorang dengan ditandai oleh rasa cemas berlebihan. Jika dilihat dari tanda fisik yang terjadi seperti berkeringat, jantung berdebar, gelisah hingga sulit untuk berkonsentrasi.Â
Pada saat mengalami anxiety disorder maka penderitanya sulit untuk mengendalikan dirinya sendiri sehingga membuat penderita sulit fokus dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh sebab itu ketika mengalami anxiety disorder harus diatasi dengan pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan penderita anxiety disorder.
Jenis anxiety disorder
1. GAD atau Generalized anxiety disorder
Jenis dari anxiety disorder yang pertama adalah GAD atau Generalized anxiety disorder. GAD atau Generalized anxiety disorder merupakan suatu gangguan kecemasan kronis yang bisa terjadi secara terus menerus dan sulit untuk dikendalikan.
Gejala dan tanda yang bisa dialami ketika seseorang mengalami GAD atau Generalized anxiety disorder adalah gelisah, rasa khawatir berlebihan, gangguan tidur seperti insomnia hingga sulit untuk berkonsentrasi.
Gejala dari GAD atau Generalized anxiety disorder bisa muncul dalam waktu yang cukup lama bisa setiap hari hingga 6 bulan. Hal yang membuat penderitanya menjadi cemas berlebihan bisa karena kesehatan, pekerjaan, masalah dan berbagai hal lain yang tidak masuk akal namun membuat khawatir dan gelisah berlebihan.
2. Gangguan kecemasan berpisah atau separation anxiety disorder
Jenis dari anxiety disorder yang selanjutnya adalah gangguan kecemasan berpisah atau separation anxiety disorder. Gangguan kecemasan ini terjadi ketika seseorang mengalami kondisi kehilangan atau berpisah dengan orang tersayangnya.
Misalnya kondisi anak yang berpisah dengan orang tuanya ataupun kondisi serupa dengan hal tersebut yang menyebabkan gangguan kecemasan berlebihan.
3. PTSD atau post traumatic stress disorder
PTSD atau post traumatic stress disorder juga menjadi salah satu penyebab dari anxiety disorder. Gangguan stres pascatrauma tersebut banyak terjadi karena kejadian traumatis yang sangat membekas hingga mengancam nyawa.
Seperti bencana alam, kekerasan, perang ataupun hal lain yang menyebabkan gangguan trauma tersebut. Karena pengalaman traumatis yang sulit untuk dilupakan maka penderitanya mengalami gangguan kecemasan berlebih atau anxiety disorder.
4. Selective mutism
Selain itu, ada juga selective mutism yang menyebabkan anak mengalami gangguan kecemasan sehingga anak sulit atau tidak bisa berbicara karena kondisi tertentu di suatu tempat. Misalnya ketika anak di rumah atau tempat lain anak baik-baik saja.Â
Tetapi, ketika anak berada di sekolah mengalami kesulitan berbicara. Hal tersebut sangat mengganggu aktivitas di sekolah nya dan harus segera diatasi.Â
5. Gangguan kecemasan kondisi tertentu
Anxiety disorder juga bisa menjadi gejala dari gangguan kecemasan pada kondisi tertentu atau kondisi medis tertentu. Misalnya penderita yang mengalami gangguan kesehatan mental yang lain seperti gangguan bipolar, psikosis dan lain sebagainya bisa saja mengalami gangguan kecemasan berlebihan yang mengganggu aktivitas sehari-harinya.
6. Phobia
Jenis lainnya adalah phobia. Seseorang yang mengalami phobia tertentu pasti mengalami gangguan kecemasan berlebih atau anxiety disorder. Ketika mengalami phobia maka yang dialami adalah rasa takut, gelisah dan cemas berlebihan saat menemui hal yang ditakutkan.
Misalnya seseorang yang mengalami phobia pada ketinggian, jarum, darah, badut, hewan dan lain sebagainya sering menimbulkan gejala cemas berlebihan.
7. Gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder
Gangguan kecemasan sosial merupakan suatu gangguan kecemasan yang terjadi ketika bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang. Biasanya gangguan kecemasan tersebut ditandai dengan rasa gugup, gelisah, takut hingga berkeringat berlebihan.
Hal tersebut jelas sangat mengganggu aktivitas sehari-hari karena sejatinya manusia merupakan makhluk sosial dan selalu berhubungan dengan orang lain. Namun ketika penderita gangguan kecemasan sosial, maka akan sangat berdampak negatif pada hubungan sosialnya.Â
8. OCD atau gangguan obsesif kompulsif
OCD atau gangguan obsesif kompulsif merupakan suatu gangguan yang terjadi dengan ditandai suatu kondisi yang sering mengulang-ngulang sesuatu. Sehingga hal tersebut bisa meringankan rasa cemas yang ada di dalam pikirannya.
Gangguan OCD ini terjadi secara berulang, menetap dan bisa terjadi kapan saja yang bisa mengganggu aktivitas sehari-harinya. Misalnya seseorang yang melakukan cuci tangan secara berulang hingga 3 kali bahkan lebih karena merasa tangannya kotor.
Faktor risiko anxiety disorder
1. Gangguan mental
Anxiety disorder memiliki faktor risiko yang lebih tinggi bagi orang yang mengalami gangguan mental seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan psikosis dan gangguan kesehatan mental lainnya sehingga menyebabkan penderitanya semakin mengalami gangguan kecemasan berlebihan.
2. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
Penyalahguna narkoba dan alkohol secara berlebihan bisa menimbulkan efek negatif pada dirinya sendiri karena penyalahgunaan tersebut bisa menimbulkan efek ketergantungan hingga kecanduan.
Oleh sebab itu, dampak atau efeknya adalah bisa menimbulkan gangguan kecemasan berlebihan yang berasal dari kandungan narkoba yang mempengaruhi sistem saraf otak dan organ tubuh lainnya.Â
4. Genetik
Riwayat genetik juga bisa meningkatkan faktor risiko gangguan kecemasan berlebihan atau anxiety disorder. Orang tua yang mengalami anxiety disorder maka akan menurunkan kepada anaknya sehingga anak memiliki faktor risiko yang lebih tinggi mengalami hal yang serupa.Â
5. Kepribadian tertentu
Selain itu pun, orang yang memiliki kepribadian tertentu juga memiliki faktor risiko mengalami anxiety disorder lebih tinggi dibandingkan seseorang yang normal. Hal tersebut dipengaruhi oleh ketidakstabilan atau ketidaknormalan penderita yang memiliki kepribadian tertentu.Â
6. Trauma
Anak yang mengalami trauma masa lalu atau kondisi yang menyebabkan anak merasa takut dan gelisah ketika mengingat kondisi tertentu bisa menyebabkan gangguan kecemasan berlebihan atau anxiety disorder hingga beranjak dewasa.
Kesimpulan
Anxiety adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kecemasan berlebihan yang disebabkan oleh kondisi tertentu. Rasa cemas memang hal yang wajar, namun gangguan cemas berlebihan yang menjadi kondisi yang perlu diwaspadai.Â
Jenis dari kondisi anxiety disorder ini seperti GAD atau Generalized anxiety disorder, gangguan kecemasan berpisah, PTSD atau post traumatic stress disorder OCD atau gangguan obsesif kompulsif.
Selain itu pun, faktor risiko terjadinya anxiety disorder ini sering dialami oleh seseorang yang memiliki gangguan mental, riwayat genetik, kepribadian tertentu hingga trauma masa lalu yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan berlebihan.Â
(FR – RIFA)