SCROLL UNTUK MELANJUTKAN BACA

Amlodipine – Ini Aturan Pakai dan Efek Sampingnya

Bagikan:

AshefaNews – Obat amlodipine atau obat anti hipertensi merupakan obat yang sering diresepkan oleh dokter untuk mengatasi hipertensi. Tak hanya hipertensi gejala nyeri dada atau angina pektoris pada jantung koroner juga bisa diatasi menggunakan amlodipine. 

Meskipun obat amlodipine harus digunakan sesuai dengan anjuran dokter namun penderita hipertensi harus mengetahui aturan pakai dan juga efek sampingnya. Aturan pakai dari amlodipine ini sesuai dengan gejala dan usia penderitanya. 

Selain itu efek samping pada obat amlodipine juga bisa menyebabkan sakit kepala, jantung berdebar hingga efek samping yang serius. Oleh sebab itu penggunaan obat amlodipine ini harus sesuai dengan resep yang diberikan dokter. 

Apa itu amlodipine? 

Amlodipine merupakan obat anti hipertensi yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi bisa menimbulkan risiko penyakit berbahaya lainnya seperti stroke, ginjal, jantung koroner hingga penyakit berbahaya lainnya dan menimbulkan kematian. 

Amlodipine termasuk ke dalam golongan calcium channel blocker atau CCB. Obat ini terdapat dalam 2 jenis yakni tablet dan kaplet. 

Amlodipine tersedia dalam dosis 5-10 mg dan bisa digunakan oleh anak-anak minimal usia 6 tahun hingga orang dewasa. Biasanya tekanan darah tinggi terjadi pada orang dewasa diatas 20 tahun. Namun ada juga yang berusia dibawah 20 tahun mengalami hipertensi. 

Penggunaan amlodipine ada yang digunakan sebagai obat tunggal atau tanpa bantuan obat lain dan ada juga kombinasi dengan obat lain tergantung dari kondisi yang dialami oleh penderita hipertensi. 

Cara kerja amlodipine ini bekerja dengan mencegah kalsium masuk ke dalam sel-sel jantung dan pembuluh arteri sehingga bisa menurunkan tekanan darah. Sehingga penderita hipertensi bisa lebih terkontrol tekanan darahnya dan bisa puluh dengan segera. 

Aturan pakai amlodipine

Aturan pakai penggunaan amlodipine ini sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter dan tidak boleh berlebihan. Amlodipine digunakan sesuai dengan usia, kondisi penderita hingga respon penderita terhadap obat tersebut. Berikut ini aturan pakainya:

1. Hipertensi dewasa

Dosis yang digunakan untuk penderita hipertensi dewasa adalah 5 mg pada dosis awal. Kemudian untuk pemeliharaan atau pemulihan dosis yang diberikan adalah 5-10 mg per hari. Lalu untuk dosis maksimal yang bisa digunakan hanya maksimal 10 mg. 

2. Hipertensi usia 6-17 tahun

Sedangkan untuk penderita hipertensi berusia 6-17 tahun dosis yang bisa digunakan di awal adalah 2.5 mg per hari. Kemudian untuk pemeliharaan dan pemulihan digunakan dosis sebesar 2.5-5 mg per hari. 

Untuk dosis maksimal yang bisa digunakan sebanyak 5 mg per hari. Dosis tersebut disesuaikan dengan usia dan juga kondisi penderita hipertensi nya. 

3. Hipertensi lansia 

Hipertensi pada lansia memang sering terjadi. Sehingga amlodipine yang bisa digunakan untuk menurunkan hipertensi pada lansia adalah dengan aturan pakai 2.5 mg per hari. 

Hal tersebut juga sama seperti penderita yang mengalami kerusakan hati dan memiliki tekanan darah yang tinggi atau hipertensi maka bisa menggunakan amlodipine dengan dosis 2.5 mg per hari. 

4. Angina pektoris dewasa

Kemudian untuk penderita yang mengalami angina pektoris atau jantung berdebar karena jantung koroner yang dialami oleh orang dewasa ini bisa menggunakan dosis sebesar 5-10 mg pada saat pemeliharaan atau pemulihan. 

Sedangkan untuk dosis maksimal yang bisa digunakan untuk penderita angina pektoris sebanyak 10 mg per hari sama seperti penderita hipertensi pada orang dewasa. 

Penggunaan amlodipine untuk hipertensi dan angina pektoris ini harus sesuai dengan anjuran dokter dan tidak boleh melebihi atau mengurangi resep dari dokter. Amlodipine juga diminum secara teratur sekali sehari. 

Jika mengalami gejala atau kondisi yang tak kunjung membaik maka dokter akan meningkatkan dosis bagi pasien yang mengalami kondisi tertentu. Selain itu pun dokter juga menyesuaikan dengan kondisi atau riwayat penyakit lainnya yang sedang dialami agar tidak terjadi interaksi obat yang membahayakan tubuh. 

Jika amlodipine yang digunakan terlewat namun waktu minum obat selanjutnya masih jauh maka segeralah minum amlodipine. Namun jika waktu minum obat selanjutnya sudah dekat maka jangan menggandakan obat. 

Efek samping amlodipine

Efek samping obat amlodipine ini bisa terjadi dari efek samping ringan, sedang hingga berat. Hal tersebut memang dipengaruhi dengan kondisi, usia hingga respon penderita terhadap obat amlodipine. Efek samping yang bisa terjadi seperti:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Jantung berdebar 
  • Mengantuk
  • Lelah
  • Kulit memerah atau hot flashes
  • Nyeri dada
  • Kaki dan pergelangan akui membengkak
  • Terasa akan pingsan
  • Penyakit kuning
  • Tremor
  • Pusing
  • Gerakan otot abnormal
  • Berkeringat
  • Kehilangan kesadaran

Peringatan penggunaan amlodipine

Selain efek samping, hal-hal yang harus diperhatikan adalah peringatan sebelum menggunakan amlodipine. Diantaranya adalah:

  • Jika mengalami alergi amlodipine maka jangan menggunakan obat ini
  • Beritahukan dokter jika sedang hamil, menyusui atau merencanakan program kehamilan
  • Beritahukan dokter juga jika sedang mengalami penyakit berarti seperti hati, jantung, stroke, ginjal dan penyakit lainnya
  • Tidak boleh memberikan amlodipine untuk anak usia dibawah 6 tahun
  • Tidak boleh menggunakan amlodipine dengan alkohol
  • Jika mengalami kondisi hipertensi yang semakin parah maka segera beritahukan dokter dan tidak boleh menambah dosis diluar resep dokter
  • Perlu diperhatikan mengenai interaksi obat lain dengan amlodipine karena bisa menimbulkan efek yang serius seperti interaksi obat dibawah ini:
  1. Penggunaan amlodipine dengan sildenafil bisa menyebabkan peningkatan efektivitas amlodipine sehingga tekanan darah menurun drastis
  2. Penggunaan amlodipine dengan aspirin dan ibuprofen bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah
  3. Penggunaan amlodipine dengan diltiazem, ritonavir, itraconazole, ketoconazole bisa menyebabkan hipotensi atau tekanan darah dibawah normal. 
  4. Penggunaan amlodipine dengan metoprolol bisa menyebabkan sakit kepala, pingsan, pusing dan meningkatnya detak jantung. 
  5. Penggunaan amlodipine dengan simvastatin bisa menyebabkan kadar simvastatin dalam tubuh meningkat. Selain itu pun bisa menyebabkan kerusakan hati dan kematian jaringan otot rangka atau rhabdomyolysis. 
  6. Penggunaan amlodipine dengan cyclosporin bisa menyebabkan kadar siklosporin dalam tubuh yang menimbulkan mual dan muntah. 
  7. Penggunaan amlodipine dengan rifampisin bisa menyebabkan penurunan konsentrasi amlodipine pada plasma darah

Masih banyak lagi interaksi obat lainnya jika digunakan bersamaan dengan amlodipine menimbulkan efek samping yang serius. Ada yang menimbulkan efek samping ringan, sedang hingga berat tergantung dari interaksi obatnya. 

Kesimpulan 

Amlodipine merupakan obat anti hipertensi yang termasuk ke dalam golongan calcium channel blocker atau CCB. Obat ini bekerja dengan menurunkan tekanan darah agar mengatasi hipertensi. 

Amlodipine tersedia dalam dosis 5-10 mg dan bisa digunakan oleh anak-anak minimal usia 6 tahun hingga orang dewasa. Biasanya tekanan darah tinggi terjadi pada orang dewasa diatas 20 tahun. Namun ada juga yang berusia dibawah 20 tahun mengalami hipertensi. 

Efek samping dari amlodipine ini seperti sakit kepala, pusing, jantung berdebar hingga kehilangan kesadaran. Selain itu aturan pakai dari penggunaan amlodipine pun harus sesuai dengan usia, kondisi penderita dan respon pengguna amlodipine. 

Banyak hal yang perlu diperhatikan pada saat penggunaan amlodipine. Dimulai dari penyimpanan, interaksi obat lain dengan amlodipine yang bisa menimbulkan efek samping yang serius. Informasi obat lainnya jangan lupa baca di kanal kesehatan ya!

(GE – RFA)

Scroll to Top