Penyakit Ambeien: Penyebab, Diagnosa dan Mitos

Bagikan:

AshefaNewsTopik kesehatan saluran pencernaan selalu menarik untuk dibahas karena banyaknya masalah yang sering terjadi pada sistem pencernaan, mulai dari yang ringan hingga yang parah. Beberapa contohnya adalah Maag, GERD, radang usus, dan sembelit, serta wasir atau ambeien. Ambeien adalah suatu kondisi umum yang terjadi pada bagian saluran pencernaan. Sekitar 1 dari 20 orang di Amerika Serikat mengalami gejala dari kondisi ini. Di Indonesia, menurut data Departemen Kesehatan tahun 2015, sekitar 5,7 persen dari populasi menderita ambeien. Baik laki-laki maupun perempuan dari segala usia bisa terkena ambeien atau wasir, yang secara medis disebut hemoroid. Apakah ambeien berbahaya? Mari simak penjelasan mengenai definisi, penyebab, gejala, pengobatan, serta mitos dan fakta seputar ambeien.

Ambeien adalah kondisi di mana pembuluh darah vena di bagian bawah rektum (ambeien internal) atau di sekitar anus (ambeien eksternal) mengalami pelebaran. Biasanya, gangguan ini terjadi pada usia di atas 50 tahun, namun paling sering pada usia 20 hingga 50 tahun. Kondisi sembelit dan sering mengejan bisa meningkatkan risiko terkena ambeien. Selain itu, ambeien bisa juga terjadi pada ibu hamil dan penderita penyakit kronis yang meningkatkan tekanan di dalam perut. 

Ada beberapa teori mengenai penyebab kondisi ambeien, seperti adanya kelainan pada katup vena, hiperplasia vaskuler, dan degenerasi jaringan penyokong di sekitar dinding anus. Ambeien dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ambeien internal dan eksternal. Ambeien internal muncul di daerah bawah rektum dan biasanya tidak menimbulkan benjolan yang terlihat atau rasa sakit, tetapi bisa disertai darah segar ketika mengalami sembelit atau munculnya benjolan dari lubang anus (prolaps). Sementara itu, ambeien eksternal menyebabkan benjolan di bawah kulit di sekitar anus, disertai rasa gatal, nyeri, bengkak, dan berdarah. Meskipun bisa menimbulkan rasa sakit dan keluar darah, umumnya ambeien tidak berbahaya dan tidak menular. Kondisi ini bisa sembuh dengan perubahan pola makan atau bantuan obat-obatan khusus untuk ambeien.

Penyebab Ambeien

Ambeien atau hemoroid disebabkan oleh peningkatan tekanan pada pembuluh darah di bagian bawah rektum dan anus. Aktivitas yang menimbulkan ketegangan dan peningkatan tekanan pada daerah tersebut, seperti mengejan keras saat buang air besar, terlalu lama duduk, mengangkat beban yang terlalu berat, dan kurangnya konsumsi serat, dapat menyebabkan aliran darah dari dan menuju anus terhambat, sehingga terjadi penumpukan di pembuluh darah dan terjadilah benjolan. Kehamilan juga bisa menjadi penyebab ambeien karena rahim yang membesar dapat menekan pembuluh darah. Sembelit juga dapat memperparah kondisi ini karena mengejan saat buang air besar meningkatkan tekanan di saluran anus dan mendorong wasir melawan otot sfingter. 

Diagnosis Ambeien

Diagnosis penyakit ambeien didapatkan berdasarkan riwayat kesehatan dari seorang pasien serta pemeriksaan fisik. Apabila ada anggota keluarga pasien yang memiliki penyakit ambeien, kemungkinan keturunannya juga bisa memiliki masalah yang sama. Ambeien eksternal dapat terlihat jelas, terutama jika sudah terbentuk gumpalan darah. Pemeriksaan fisik meliputi memeriksa area anus untuk mengecek adanya pembengkakan atau benjolan, kebocoran tinja atau lendir, iritasi kulit, atau tanda perdarahan. Dokter juga mungkin akan melakukan prosedur anaskopi dengan anoskop untuk memeriksa saluran anus. Prosedur ini biasanya tidak membutuhkan bius. Ada mitos dan fakta tentang ambeien yang perlu diketahui. 

Mitos Penyakit Ambeien

Meskipun telah banyak penjelasan tentang penyakit ini, masih banyak terdapat banyak  anggapan yang salah di masyarakat, yakni sebagai berikut: 

1. Makanan Pedas Penyebab Ambeien

Mitos yang pertama adalah bahwa ambeien disebabkan oleh makanan pedas. Padahal, faktanya, penyakit ini disebabkan oleh pembuluh darah vena yang melebar dan menonjol di sekitar anus atau rektum bawah, yang bisa terjadi karena berbagai faktor seperti kebiasaan duduk yang terlalu lama, obesitas, kehamilan, atau penyakit Crohn. Meskipun demikian, makanan pedas bisa memicu rasa panas dan perih di daerah anus, terutama jika Anda sudah memiliki ambeien yang dapat menyebabkan robekan dan pendarahan di anus.

2. Makanan Tidak Ada Kaitannya dengan Penyakit Ambeien

Anggapan lainnya adalah bahwa makanan tidak berpengaruh terhadap ambeien. Hal ini tidak benar. Faktanya, konsumsi makanan yang kaya serat sangat penting untuk mencegah ambeien. Kekurangan serat bisa membuat feses keras dan menyebabkan sembelit. Ini membuat Anda lebih sering mengejan saat buang air besar dan berisiko mengalami ambeien. Oleh karena itu, pastikan Anda memenuhi kebutuhan serat dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang cukup.

3. Ambeien tidak hanya dialami oleh orang tua

Jika Anda berpikir bahwa ambeien hanya menyerang orang tua, itu tidak benar. Memang benar bahwa risiko ambeien meningkat seiring bertambahnya usia karena jaringan antara rektum dan anus semakin lemah. Tetapi, bukan hanya orang tua yang bisa menderita ambeien. Faktanya, banyak orang yang tidak tua yang juga terkena ambeien, terutama jika mereka sering mengejan saat buang air besar, mengangkat beban berat, menderita diare kronis, kurang makan serat, dan menggunakan toilet dalam waktu yang lama.

4. Ambeien tidak selalu menandakan kanker usus besar

Sebuah mitos yang berkembang di masyarakat adalah bahwa ambeien selalu menandakan kanker usus besar. Namun, ini tidak sepenuhnya benar. Meskipun ambeien dan kanker usus besar dapat menyebabkan BAB berdarah, mekanisme perdarahan berbeda dan keduanya memiliki gejala yang berbeda. Meskipun demikian, BAB berdarah sebaiknya tidak diabaikan, terutama jika seseorang sudah berusia di atas 50 tahun dan memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar. Karena gejalanya yang mirip dengan ambeien, kanker usus besar dapat tidak terdeteksi sejak dini.

5. Ambeien tidak hanya dapat diobati dengan operasi

Beberapa cara untuk menyembuhkan ambeien telah dijelaskan di atas. Mitos yang beredar bahwa ambeien hanya dapat disembuhkan dengan operasi tidak sepenuhnya benar. Obat dan krim juga dapat diberikan untuk mengurangi gejala ambeien. Untuk menghilangkan benjolan akibat ambeien, prosedur medis seperti operasi atau non-operasi, seperti ligasi karet gelang, skleroterapi, terapi laser, terapi inframerah, atau elektroterapi, dapat dilakukan.

Kesimpulan

Itulah penjelasan tentang ambeien, mitos dan fakta yang terkait Ambeien. Mulailah menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti menjalani gaya hidup sehat, makan makanan berserat, dan minum cukup air putih. Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan saluran pencernaan secara teratur. Untuk informasi tentang paket pemeriksaan tersebut, kunjungi situs web atau aplikasi MySiloam atau kunjungi rumah sakit Siloam terdekat di kota Anda.

(FR – FIK)

Scroll to Top