Allopurinol – Manfaat, dosis dan efek samping

Bagikan:

AshefaNews – Allopurinol adalah penghambat enzim xanthine oxidase yang dianggap sebagai salah satu obat paling manjur untuk menurunkan kadar asam urat. 

Allopurinol - Manfaat, dosis dan efek samping
Ilustrasi asam urat (Foto :Istimewa)

Pertanyaan tentang Allopurinol obat apa? sering sekali muncul dari orang yang tidak pernah tahu tentang obat ini. Obat Allopurinol biasanya digunakan untuk pengobatan asam urat kronis.

Seperti pada pasien kemoterapi kanker yang sering mengalami peningkatan kadar asam urat akibat pelepasan asam urat dari sel kanker yang mati. Selain itu allopurinol bisa juga mengurangi  kemungkinan timbulnya batu ginjal.

Pertanyaan lain yang sering kita dengar terkait Allopurinol obat apa, adalah alofar allopurinol obat apa? Omer 100 allopurinol obat apa? Zyloric allopurinol obat apa? Dan kenapa namanya hampir sama?

Pada dasarnya ketiga obat tersebut sama dan merupakan nama dagang dari Allopurinol, untuk itu jangan salah persepsi bahwa ketiga obat tersebut berbeda ya!

Obat ini memiliki manfaat sebagai pengobatan asam urat, hal yang perlu dipahami adalah allopurinol bukanlah obat pereda nyeri. Oleh karena itu, untuk meredakan nyeri akibat asam urat, perlu menggunakan obat pereda nyeri lain seperti colchicine, ibuprofen, dan indometasin.

Peringatan Obat allopurinol

Sebelum menggunakan allopurinol, beritahu dokter Anda jika Anda alergi pada obat ini atau memiliki alergi lain. Obat ini kemungkinan mengandung bahan kimia yang bisa menimbulkan reaksi alergi. 

Pada penderita penyakit liver, penyakit ginjal, gula darah (diabetes), tekanan darah tinggi (hipertensi), dan diet khusus, pemberian allopurinol harus hati-hati. Allopurinol dapat menyebabkan kantuk. 

Menggunakan allopurinol dengan alkohol dapat menyebabkan kantuk. Pastikan Anda dalam kondisi aman saat mengkonsumsi obat ini. Pada lansia, fungsi ginjal menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, penggunaan obat ini pada lansia berisiko lebih tinggi terkena efek sampingnya.

Untuk Ibu hamil, allopurinol termasuk dalam kategori C. Penelitian terkait allopurinol pada kehamilan sampai saat ini baru pada penelitian pada hewan dan belum pada manusia. Pada penelitian yang dilakukan terhadap hewan terbukti bahwa, pada kadar tertentu, allopurinol dapat menyebabkan kematian janin. 

Oleh karena itu, penggunaan allopurinol selama kehamilan hanya diperbolehkan jika benar-benar dibutuhkan. Allopurinol dapat ditemukan pada Air Susu Ibu (ASI) yang mengkonsumsi allopurinol selama menyusui. 

Namun, efek samping allopurinol pada bayi usia menyusui belum diketahui secara detail. Penggunaan allopurinol selama menyusui disarankan untuk berhati-hati dan selalu dipantau.

Dosis Obat Allopurinol

Penggunaan obat Allopurinol dibatasi, harus memerlukan resep dokter. Berikut pembagian dosis obat allopurinol sesuai usia dan kondisi medis pasien. 

1. Asam Urat (Gout) 

  • Dewasa: Mulanya 100 mg/ hari. Dosis dapat ditingkatkan secara berkala 200-300 mg per hari. Pada pasien dengan kondisi parah, dosis awal 100 mg setiap hari kemudian ditingkatkan menjadi 400-600 mg setiap minggu. Dosis maksimum per hari adalah 900 mg. 
  • Anak usia di bawah 15 tahun: 10-20 mg per hari. Dosis maksimal per hari 400 mg. 

2. Batu Ginjal 

  • Dewasa: 200-300 mg, 1-2 kali per hari. 

3. Hiperurisemia Akibat Kemoterapi 

  • Dewasa (tablet): 600-800 mg 1-2 kali per hari, 2-3 hari sebelum kemoterapi. 
  • Dewasa (injeksi): Dosis infus tunggal 200-400 mg/m2 setiap hari atau dalam dosis terbagi rata 6 mg/mL pada interval 6, 8, atau 12 jam 1-2 hari sebelum kemoterapi. Maksimal dosis yang boleh diberikan per hari adalah 600 mg. 
  • Anak-anak (tablet): 150-300 mg per hari, selama 2-3 hari sebelum kemoterapi. Dosis maksimum per hari adalah 400 mg.
  • Anak-anak (injeksi): Awalnya 200 mg/m2 sebagai infus tunggal atau dalam dosis terbagi rata 6 mg/mL pada interval 6, 8, atau 12 jam, selama 24-48 jam sebelum kemoterapi.

Aturan Pakai Obat Allopurinol 

Setelah mengetahui Allopurinol obat apa sekarang kita bahas cara pakai obat ini. Gunakan obat Allopurinol sesuai resep dokter atau ikuti petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan. 

Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi lebih lanjut dengan dokter, karena hal ini dapat meningkatkan potensi timbulnya efek samping. Allopurinol dikonsumsi setelah makan, agar pengobatan berjalan maksimal. 

Jangan menghentikan pengobatan meskipun kondisi sudah membaik tanpa anjuran dokter. Jika Anda baru saja mengalami serangan asam urat, pastikan gejalanya sudah hilang sebelum mengkonsumsi Allopurinol. Hal ini karena Allopurinol dapat menyebabkan serangan asam urat yang sering terjadi pada minggu pertama mengkonsumsinya. 

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lakukan perawatan dengan menerapkan gaya hidup sehat. Contohnya dengan makan makanan bergizi, mengurangi minuman beralkohol atau yang mengandung kadar gula tinggi dan menjaga berat badan.

Interaksi Allopurinol dengan Obat Lain 

Berikut ini terdapat beberapa efek interaksi yang dapat terjadi jika allopurinol dikonsumsi bersamaan dengan obat lain: 

  • Peningkatan risiko ruam kulit bila digunakan dengan ampisilin atau amoksisilin.
  • Penurunan efektivitas allopurinol bila digunakan dengan probenesid atau aspirin.
  • Meningkatkan terjadinya pendarahan jika digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan, seperti warfarin.
  • Peningkatan risiko efek samping teofilin atau siklosporin 
  • Peningkatan risiko efek samping allopurinol bila digunakan dengan diuretik tiazid, seperti hidroklorotiazid.
  • Peningkatan risiko gangguan fungsi sumsum tulang dalam memproduksi sel darah bila digunakan dengan azathioprine.

Efek Samping dan Bahaya Allopurinol 

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengkonsumsi allopurinol adalah: 

  • Sakit perut 
  • Mual 
  • Muntah 
  • Diare 
  • Mengantuk 
  • Pusing 
  • Sakit kepala 
  • Kehilangan fungsi pengecap 
  • Ruam gatal 
  • Rambut rontok 

Konsultasikan ke dokter jika efek samping di atas tidak segera reda atau bahkan memburuk. Anda harus segera pergi ke dokter apabila mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Ruam kulit muncul, tidak peduli seberapa ringan ruam kulit.
  • Nyeri atau pendarahan saat buang air kecil.
  • Volume urine berkurang atau tidak ada frekuensi buang air kecil.
  • Sensasi terbakar di mata.
  • Tenggorokan terasa tersedak. 
  • Memar atau pendarahan yang tidak biasa.
  • Mati rasa, kesemutan, atau sensasi terbakar.
  • Gangguan hati, yang dapat ditandai dengan penurunan nafsu makan, urin berwarna gelap, feses berwarna abu-abu, atau mata atau kulit menguning.

Apa yang Terjadi Jika Overdosis Allopurinol?

Ketika Anda overdosis Allopurinol, gejala yang akan Anda rasakan adalah mual, muntah, diare, dan pusing. Jika terjadi overdosis, tenaga medis dapat menerapkan perawatan suportif umum. 

Pertahankan diuresis yang optimal melalui hidrasi yang adekuat untuk memfasilitasi pengeluaran obat dari tubuh. Penanganan pasien overdosis hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis profesional saja.Itulah penjelasan tentang Allopurinol obat apa, dosis yang aman berapa, dan efek samping menggunakan obat ini.

(GE – NS)

Scroll to Top