AshefaNews – Banyak orang tua di dunia yang tidak sadar bahwa mereka termasuk kedalam golongan orang tua yang strict parents. Jelas saja, karena istilah strict parents masih belum familiar diketahui oleh banyak orang tua. Bahkan tanpa sadar orang tua memposisikan dirinya sebagai strict parent ketika menghadapi buah hatinya. Pola dalam mengasuh yang cenderung ketat dan sangat tegas ini sekilas terlihat menghasilkan anak anak yang sangat patuh serta disiplin, namun sayangnya alasan tersebut karena ketakutan bukan karena suatu kehormatan. Berdasarkan Cambridge Dictionary, kata strict memiliki beberapa pengertian yakni, pertama strict memiliki arti secara keras memberi batasan kebebasan seseorang untuk melakukan sesuatu atau akan menghukum dengan keras apabila seseorang tidak mematuhi perintahnya. Dari paparan tersebut, dapat ditarik kesimpulan berupa seseorang yang mengikuti suatu peraturan maupun suatu prinsip dengan amat sangat ketat. Sehingga, strict parents memiliki arti yakni orang tua yang memiliki sifat kaku, ketat, ataupun keras ketika membatasi pergerakan sang anak serta akan menghukum dengan keras dan tegas apabila melanggar. Jenis orang tua yang seperti ini biasanya mematok sebuah target yang amat tinggi untuk sang anak, apabila anak tersebut gagal mencapai ekspektasi si orang tua maka tidak heran sang anak akan menerima sebuah konsekuensi yang amat tidak menyenangkan.Â
Apa itu Strict Parents?
Istilah strict parents, memiliki sebutan lain yakni sebagai orang tua yang otoriter. Biasanya orang tua yang mendidik anaknya seperti ini berharap anaknya akan selalu patuh pada peraturan mereka tanpa adanya proses diskusi maupun kompromi. Terdapat berbagai alasan yang melatar belakangi mereka menerapkan perilaku yang seperti ini yakni, culture atau budaya, latar belakang sebuah norma maupun etis, minimnya pengetahuan terkait tentang mendidik seorang anak, serta ketakutan terhadap pergaulan yang cukup bebas di luaran sana. Ciri ciri orang tua yang tergolong kedalam strict parents ialah, sebagai berikut:
- Mempunyai aturan yang wajib dan harus dipatuhi, jika tidak maka umumnya akan memberikan sebuah hukuman maupun konsekuensi yang tidak menyenangkan
- Tidak adanya komunikasi secara terbuka
- Menerapkan sebuah aturan tanpa adanya alasan yang jelas
- Memaknai sebuah kepatuhan, sama halnya dengan cinta ataupun kasih sayang
- Tidak terdapat hubungan memberi maupun menerima, hanya terdapat sebuah kontrol penuhÂ
Dampak strict parents
Dampak yang akan ditimbulkan dengan adanya perilaku strict parents ini, ialah sebagai berikut:
- Anak akan sangat memungkinkan bersifat agresif atau bahkan menjadi sangat pemalu
- Anak akan sulit dalam membuat sebuah keputusan
- Sulitnya memulai komunikasi secara normal (introvert)
- Memiliki harga diri yang amat rendah
- Menilai karakter orang lain dengan sangat buruk
- Dapat menjadi seorang pemberontak ketika dewasa kelak
- Sulit mengelola amarah
- Hilangnya rasa inisiatif pada diri sang anak, karena terbiasa diatur sedemikian rupa
- Tumbuh menjadi pribadi yang kurang disiplin
- Rentan mengalami depresi
- Sulit mengontrol perasaan marah
- Akibat takut terhadap hukuman maupun konsekuensi, alhasil tumbuh menjadi anak yang memiliki sifat pembohong
- Rusaknya hubungan yang terjadi antara anak dan orang tua
Faktor strict parents
Pengasuhan secara otoriter yang orang tua terapkan kepada anaknya, terkadang bukan merupakan sesuatu yang disengaja. Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu mereka untuk menerapkan jenis pengasuhan seperti ini yakni, sebagai berikut:
1. Kepribadian yang Kurang Menyenangkan
Setiap orang tentu saja memiliki kepribadian yang berbeda beda, terdapat orang yang memiliki watak yang menyenangkan serta ramah, namun terdapat juga sosok yang sebaliknya. Orang dengan watak maupun kepribadian yang kurang menyenangkan tentu saja, akan terlihat tidak memiliki empati serta lebih sering berpikiran negatif, sehingga akan sangat memungkinkan mereka untuk menjadi strict parents.
2. Neuroticism yang Cukup Tinggi
Berdasarkan pada jurnal Iranian Journal Psychiatry pada tahun 2018, menunjukkan bahwa strict parents terlihat memiliki jumlah neurotisme yang tinggi. Neuroticism Adalah suatu kepribadian yang berkaitan dengan kestabilan emosi. Neurotisme dapat dilihat atau ditandai dengan:
- Keraguan
- Depresi
- Perasaan Negatif
- Kecemasan
3. Memiliki Pengalaman yang Menyerupai atau Sama
Berdasarkan pada sebuah jurnal Child Maltreatment pada tahun 2012, ditemukan hal yang cukup menarik ialah tentang seseorang yang berpotensi menjadi strict parents. Para pakar peneliti telah menyimpulkan bahwa orang tua yang memiliki masa kecil dengan terpapar pola asuh yang otoriter, maka akan cenderung melakukan hal yang sama kepada buah hatinya di kemudian hari. Mereka akan merasa nyaman dengan membesarkan anak anak mereka dengan pola serta perilaku pengasuhan yang sama dengan yang mereka terima pada masa kecil. Hal ini dilandaskan pada sebuah kemungkinan yakni mereka merasa cara itulah yang paling tepat serta benar untuk mengasuh sang anak untuk mendidiknya menjadi pribadi yang disiplin.Â
Cara Menghindari Pola Asuh strict parents
Meski begitu anak tidak dapat memilih siapa orang tuanya, sekaligus pola pengasuhan yang diinginkan untuk diterapkan kepadanya. Namun beda halnya dengan anak anak yang telah memasuki usia remaja tentu dapat mengendalikan diri untuk terhindar dari bahaya pola pengasuhan strict parents. Terdapat beberapa cara untuk terhindar dari bahaya pola pengasuhan strict parents yakni, sebagai berikut:
1. Persiapkan Diri
Mungkin terdengar sepele bagi sebagian orang, namun untuk berusaha keluar dari dampak pola pengasuhan strict parents terbukti sulit dan tidak semudah yang dibayangkan. Mempersiapkan diri untuk menentang atau tidak patuh terhadap orang tua untuk pertama kalinya untuk sesuatu hal yang positif merupakan hal yang sulit. Apalagi bayang bayang terhadap hukuman serta konsekuensi suatu perbuatan akan terus menghantui. Oleh karena itu, hal ini menjadi cukup penting untuk mempersiapkan diri untuk bertindak sesuai dengan keinginan.
2. Jangan Berbohong
Perilaku bohong tentu saja tidak memiliki banyak manfaat terhadap dampak yang kita lakukan, hal ini akan membuat strict parents akan semakin mengekang karena hilangnya rasa percaya terhadap orang tua dengan anaknya sendiri. Yakinkan orang tua dengan membuat mereka dapat percaya dengan semua tindakan sang anak. Katakan yang sebenarnya serta sejujurnya tentang semuanya, hal ini dapat menaikan kepercayaan orang tua terhadap anaknya.
3. Jangan Berdebat
Ketika hal yang akan kita lakukan tidak direstui oleh orang tua, hindarilah sebuah perdebatan yang tidak ada habisnya. Fokuskan pembicaraan yang mengarahkan kepada sebuah pertanyaan yang relevan mengenai alasan kenapa tidak disetujui.
4. Lebih Terbuka
Usahakan untuk menjadi seorang anak yang lebih terbuka kepada orang tua, sehingga meningkatkan kepercayaan orang tua kepada sang anak. Semakin banyak terbuka pada berbagai hal terkait kegiatan sehari hari, ini akan membuat orang tua akan semakin lebih percaya kepada sang anak.
5. Pelajari tentang Reaksi Strict Parents
Dengan hal ini, tentu saja anak akan lebih mudah untuk menghadapi orang tua yang cukup mengekang serta menghindari reaksi yang buruk ketika terjadinya suatu permasalahan di kemudian hari.
Demikianlah, pembahasan artikel mengenai strict parents. Untuk dapat melihat artikel menarik yang lainnya, dapat dilihat pada blog Ashefanews, sekian pembahasan artikel untuk kali ini, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca setia sekalian.
(GE – FKR)