AshefaNews, Jakarta – Inggris memutuskan pengiriman 14 tank challenger 2 ke Ukraina. Pesannya jelas, London meminta Rusia menghentikan invasi di Ukraina.
Dilansir dari AFP, Minggu (15/1), tank jenis serbu dan dengan ukuran besar itu memiliki teknologi modern. Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak menginstruksikan pengirimannya ke Ukraina pada Sabtu (14/1).
“Saat rakyat Ukraina mendekati tahun kedua mereka hidup di bawah pengeboman Rusia tanpa henti, Perdana Menteri berdedikasi untuk memastikan Ukraina memenangkan perang ini,” kata pernyataan resmi kantor PM Inggris.
Inggris menilai perpanjangan perang di Ukraina hanya akan menguntungkan Rusia. London berniat segera mengakhiri perang ini dengan kemenangan untuk sekutunya, Ukraina.
Dalam pernyataan yang sama, Sunak disebutkan telah berkomitmen untuk memperkuat pertahanan Ukraina. Inggris mendorong perang diakhiri lewat meja perundingan.
Tank bantuan Inggris itu akan diserahkan lewat Kelompok Pertahanan Ukraina di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. Kantor Sunak, Downing Street juga menyatakan Inggris melatih Angkatan Bersenjata Ukraina menggunakan tank dan senjata bantuan tersebut.
Janji tersebut mendapat reaksi keras dari Rusia. Kremlin menilai seluruh persenjataan dari Negeri Ratu Elizabeth itu masuk dalam target serangan yang sah.
“Membawa tank ke zona konflik, jauh dari mengakhiri permusuhan, hanya akan meng intensifkan operasi tempur, menghasilkan lebih banyak korban, termasuk di antara penduduk sipil”, kata kedutaan Rusia di Inggris.
Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan terima kasih kepada Inggris atas bantuan tersebut. “Itu tidak hanya memperkuat kami di medan perang, tetapi juga mengirimkan sinyal yang tepat ke mitra lain,” ujarnya.
Negara-negara sekutu Ukraina di Eropa telah memberikannya 300 tank Soviet yang dimodernisasi sejak Februari 2022. Namun mereka enggan memberikan tank buatan sendiri untuk Ukraina.
Ukraina telah mengalami kerugian besar dalam pertempuran Soledar dan Bakhmut. Itu menjadi alasan Kyiv meminta tambahan bantuan dari Eropa dan Amerika Serikat.
“Untuk memenangkan perang ini, kami membutuhkan lebih banyak peralatan militer, alat berat,” kata Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak.
(GE – Yana)