Seoul Bentuk Garda Anti-Drone Korut

Bagikan:

Ashefanews, Jakarta-Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan akan memajukan pembentukan unit militer khusus anti-pesawat nirawak atau drone. Langkah tersebut sebagai respons atas serangan drone Pyongyang pada Senin (26/12) yang masuk ke wilayah Udara Seoul. 

Lima drone Korea Utara (Korut) menyeberang ke Korea Selatan yang menuntut pelepasan jet tempur dan helikopter untuk menggalaunya. Insiden itu menyulut kekhawatiran pertahanan udara Korea Selatan. 

Militer Seoul melepaskan tembakan peringatan dan sekitar 100 peluru dari helikopter yang dilengkapi dengan senapan mesin. Namun aksi itu gagal menjatuhkan drone yang melintasi beberapa kota di Korea Selatan, termasuk Seoul. 

“Insiden itu menunjukkan kurangnya kesiapan dan pelatihan militer kita selama beberapa tahun terakhir, dan jelas menegaskan perlunya kesiapan dan pelatihan yang lebih intens,” kata Yoon dalam rapat Kabinet Korea Selatan, dilansir dari The Straits Times, Selasa (27/12). 

Yoon menyalahkan ketidaksiapan atas kebijakan Korut yang berbahaya. Pyongyang dan pakta militer antar-Korea 2018 yang melarang kegiatan bermusuhan di daerah perbatasan. 

“Kami telah merencanakan untuk membentuk unit drone untuk memantau dan mengintai fasilitas militer utama Korea Utara, dan sekarang akan mempercepat rencana tersebut sebanyak mungkin,” tambahnya. 

Dia berjanji untuk meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaiannya dengan drone siluman mutakhir. Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya mengejar salah satu dari lima pesawat tak berawak di wilayah Seoul tetapi tidak dapat menyerang secara agresif karena kekhawatiran akan keselamatan warga sipil. 

“Kami beroperasi mendeteksi, melacak, dan menembak aset tetapi ada area di mana mungkin ada kerusakan sipil,” kata seorang pejabat di Kepala Staf Gabungan (JCS).

(GE – Yana) 

Scroll to Top