AshefaNews, Jakarta – Pasukan Rusia meningkatkan serangan mortir dan artileri di kota Kherson lebih dari enam minggu setelah direbut kembali oleh pasukan Ukraina. Moskow juga memberikan tekanan di sepanjang garis depan di timur wilayah Kyiv.
Dilansir dari Straits Times, Kamis (29/12), Rusia telah menembaki lebih dari 25 pemukiman di sekitar Kherson dan Zaporizhzhia. Itu menyebabkan korban sipil dan merusak infrastruktur sipil di kota dan wilayah Kherson.
Sejumlah pasukan Rusia meninggalkan pos di sekitar Zaporizhzhia. Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak warga Ukraina untuk bergembira. “Kami tidak kehilangan kemanusiaan kami, meskipun kami telah mengalami bulan-bulan yang mengerikan,” katanya.
“Dan kami tidak akan kehilangannya, meski ada tahun yang sulit di depan,” tambahnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menginvasi Ukraina pada akhir Februari, menyebutnya sebagai operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi.
Perang selama 10 bulan telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga sipil Ukraina dan personel layanan di kedua sisi, kehancuran kota-kota Ukraina, dan pelarian jutaan orang dari rumah mereka. Itu juga telah mengganggu ekonomi global, menaikkan harga energi dan pangan.
Front timur Pertempuran sengit juga terjadi di sekitar kota Bakhmut yang dikuasai Ukraina, sekarang sebagian besar telah hancur, di provinsi timur Donetsk, dan di sebelah utaranya, di sekitar kota Svatove dan Kreminna di provinsi Luhansk. Wilayah itu menjadi tempat pasukan Ukraina berusaha mematahkan pertahanan Rusia.
Kementerian pertahanan Inggris mengatakan Rusia telah memperkuat bagian Kreminna di garis depan karena secara logistik penting bagi Moskow dan telah menjadi relatif rentan menyusul kemajuan Ukraina lebih jauh ke barat.
Pembicaraan Damai Mangkrak
Zelensky mendorong rencana perdamaian 10 poin yang meminta Rusia sepenuhnya menghormati integritas teritorial Ukraina dan menarik semua pasukannya. Tetapi Kremlin menolak rencana tersebut.
Rusia bersikeras meminta Kyiv menerima aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina yakni Luhansk dan Donetsk di timur, serta Kherson dan Zaporizhzhia di selatan. Itu telah ditolak oleh Ukraina dan sebagian besar negara lain.
“Tidak mungkin ada rencana perdamaian untuk Ukraina yang tidak mempertimbangkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah ke Rusia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Zelensky mengatakan kepada parlemen untuk tetap bersatu. Dia juga memuji Ukraina karena menemukan jati dirinya. “Warna nasional kita hari ini adalah simbol keberanian internasional dan kegigihan seluruh dunia,” katanya.
(PP – Yana)