AshefaNews, Jakarta – Belarusia mengecam tindakan Ukraina yang telah mengirimkan rudal ke wilayah Brest. Misk menyampaikan keberatan kepada Kyiv melalui pemanggilan duta besar Ukraina untuk Belarusia.Â
Dilansir dari Channelnewsasia, Jumat (30/12), Komisaris militer wilayah Brest Oleg Konovalov melaporkan bahwa rudal Ukraina menghantam wilayahnya. Dunia dan Ukraina tidak menganggap penting insiden itu.
Kondisi berbeda dibandingkan dengan tindakan serupa saat Kyiv melemparkan rudal ke Polandia pada awal Desember. Kala itu, Ukraina hingga NATO menuduh Rusia menyerang Polandia dan mengklaim dapat menimbulkan perang dunia III.
Padahal setelah diselidiki rudal yang mendarat di negara tetangga Ukraina itu dari sistem pertahanan udara Kyiv.
Kementerian Luar Negeri Belarusia menyampaikan protes keras terhadap Ukraina. “Pihak Belarusia menganggap insiden ini sangat serius,” kata Juru Bicara kementerian tersebut Anatoly Glaz.
Belarusia, kata dia, menuntut Ukraina melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut. Misk menuntut Kyiv bertanggung jawab dan mengambil tindakan komprehensif untuk mencegah terulangnya insiden seperti itu di masa depan.
Merespons kejadian tersebut Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan bertanggung jawab. “Pihak Ukraina, yang memiliki hak tanpa syarat untuk membela dan melindungi langitnya sendiri, pada saat yang sama siap untuk melakukan penyelidikan objektif di Ukraina,” kata kementerian itu.
Seorang juru bicara militer Ukraina juga mengakui bahwa rudal itu adalah peluru kendali Ukraina. Namun pihaknya menilai keberadaan rudal tersebut sangat aneh karena tidak mungkin berasal dari sistem pertahanan udara S-300.
Sistem itu buatan era Soviet yang digunakan oleh Rusia dan Ukraina. Belarus mengatakan rudal itu jatuh di dekat desa Harbacha di wilayah Brest, sekitar 15 km dari perbatasan dengan Ukraina, sekitar pukul 10:00 pagi waktu setempat, Jumat (30/12).
(GE – Yana)