AshefaNews, Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri (PPTM) bertajuk Leadership in A Challenging World di akun Youtube MoFA Indonesia, Rabu (11/1). Menurut dia banyak prestasi yang telah ditorehkan Kementerian Luar Negeri selama 2022.
“Selamat Tahun Baru 2023. Mari kita jadikan 2023 menjadi tahun yang lebih damai dan sejahtera bagi kita semua. Kita baru saja melalui tahun yang penuh tantangan. Pertanyaannya selalu bagaimana sikap kita dalam menghadapi berbagai tantangan Apakah kita ingin menjadi bagian dari masalah? Atau menjadi bagian dari solusi?,” paparnya.
Dia mengatakan komitmen Indonesia akan selalu menjadi bagian dari solusi dunia. Itu diakui masyarakat dunia termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Paska menggelar G20 di Bali, kata dia Guterres menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil dalam menyemai perdamaian di dunia.
“Quote beliau seperti ini, ‘saya pikir dalam konteks yang sangat sulit di mana perbedaan geopolitik terjadi mencapai klimaks, Indonesia telah menunjukkan kapasitas yang sangat besar untuk menyatukan pihak-pihak untuk mempromosikan dialog dan mencoba mendorong solusi,” terangnya.
Retno menjelaskan Presidensi G20 Indonesia dilakukan di tengah situasi dunia yang sangat sulit. Hampir semua pihak pesimis bahwa G20 akan dapat bekerja, bahwa G20 akan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.
“Syukur alhamdulillah, semua kekhawatiran tersebut tidak terjadi.Kepemimpinan Indonesia mampu menjadikan G20 tetap utuh, dapat bekerja, dan menghasilkan banyak kerja sama konkret yang bermanfaat bagi dunia, termasuk bagi negara-negara berkembang. KTT G20 juga menghasilkan sebuah Deklarasi,” tuturnya.
Retno menyampaikan Deklarasi Bali yang berbobot. Tanpa mengorbankan prinsip-prinsip Piagam PBB, Deklarasi Bali mampu menghadirkan komitmen kerja sama yang konkret. Selama Presidensi, Indonesia berhasil mencapai beberapa terobosan kerja sama.
Antara lain pembentukan pandemic fund, Bali Compact dan Bali Energy Transition Roadmap, digital innovation network serta operasionalisasi resilience and sustainability trust untuk bantu ruang fiskal negara berkembang.
Deklarasi Bali dilengkapi Annex berisi 361 list kerja sama dan proyek antara G20 dan mitra untuk dunia. “Satu tanggung jawab besar sebagai Presiden G20 telah dapat ditunaikan Indonesia dengan baik. While we lead, we unite. While we lead, we deliver. Saya ingin sampaikan sekali lagi penghargaan kepada semua pihak yang telah mendukung Presidensi Indonesia di G20,” tutupnya.
(Yana)