Prancis Dilanda Krisis Obat-obatan

Bagikan:

AshefaNews, Jakarta – Prancis mengalami kekurangan obat-obatan dan terjadi menjelang musim dingin. Padahal permintaan obat sedang naik untuk menghadapi virus korona (covid-19), flu, dan bronkiolitis.

Dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (31/12), masyarakat Prancis berlomba-lomba menemukan parasetamol dan amoksisilin pediatrik. Kedua obat jenis ini ludes terjual. 

Souhil Cherraben, seorang apoteker di wilayah Paris Yvelines mengatakan pemasok hanya memberikan sedikit persediaan untuk kedua jenis obat ini. “Tidak ada kekurangan total tapi kami hanya menerima dalam jumlah kecil. Kekurangan serius mempengaruhi amoksisilin yang merupakan antibiotik untuk anak-anak,” paparnya. 

Menurut dia, beberapa inovasi telah dilakukan untuk mengurangi dampak kelangkaan obat. Misalnya, amoksisilin sirup untuk anak yang sulit diperoleh dibuat dengan amoksisilin tablet untuk orang dewasa. 

Badan Nasional Keamanan Obat dan Produk Kesehatan (ANSM) Prancis membenarkan kekurangan pasokan antibiotik untuk anak-anak.Kementerian Kesehatan Prancis menjelaskan kekurangan antibiotik dan parasetamol untuk anak-anak akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan. 

ANSM mengumumkan langkah-langkah untuk menanggapi kekurangan tersebut, termasuk diversifikasi sumber impor. Sebelumnya hampir 3.000 jenis obat mengalami masalah pasokan. 

Prancis bukan satu-satunya negara yang menderita masalah pasokan. Jerman dan Inggris menghadapi perjuangan serupa. Kondisi ini disumbang oleh keputusan Tiongkok yang meningkatkan produksinya dan mengurangi ekspor obat. 

Presiden Konferensi Komisi Pendirian Medis Rumah Sakit Universitas di Prancis Remi Salomon menilai gelombang covid-19 di Tiongkok akan menekan pasokan obat-obatan di pasar dunia. Untuk mengakhirinya, Prancis diminta membangun kemandirian industri farmasi. 

(GE – Yana) 

Scroll to Top