AshefaNews, Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menerangkan pelaksanaan G20 di Bali pada akhir 2022 telah memberikan dampak positif bagi Indonesia. Selain pengakuan dunia, gelaran itu melahirkan 140 proyek senilai Rp.1.100 triliun yang dapat dirasakan seluruh rakyat Indonesia.Â
“Di tengah situasi dunia yang sulit, diplomasi ekonomi terus diperkuat. Selama menjalankan Presidensi G20, secara bilateral telah dihasilkan 140 proyek kerja sama, dengan nilai 71 miliar USD, atau lebih dari Rp.1.100 triliun,” katanya saat menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri (PPTM) bertajuk Leadership in A Challenging World di akun Youtube MoFA Indonesia, Rabu (11/1).
Menurut Retno proyek yang paling menarik di tengah isu perubahan iklim adalah terkait energi hijau. Proyek ini telah disepakati senilai 20 milyar USD, atau lebih dari Rp.312 triliun.
Selain itu, pihaknya mempercepat akses pasar dilakukan melalui finalisasi perjanjian perdagangan bilateral dengan Chile, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Jepang, dan Mauritius. Di tingkat regional, ratifikasi RCEP selesai dilakukan.
“Dilakukan juga perundingan upgrading perjanjian ASEAN-Australia-New Zealand FTA, ASEAN-Hong Kong FTA, dan dukungan Indonesia Expo 2022 telah menghasilkan transaksi lebih dari 15 miliar USD, atau setara dengan Rp.233 triliun,” ungkapnya.
Pertemuan bisnis dengan negara Amerika Latin dan Karibia dan negara negara Eropa Timur kembali dilakukan, dengan nilai kerja sama sebesar ratusan juta USD.
(GE – Yana)