Filipina Sampaikan Maaf kepada 56.000 Pelancong yang Terdampar di Bandara

Bagikan:

AshefaNews, Jakarta – Sebanyak 56.000 pelancong terdampar di bandara Internasional Ninoy Aquino Manila, Filipina karena semua penerbangan dibatalkan. Itu merupakan dampak dari pemadaman listrik yang menghentikan sistem navigasi udara. 

Kegagalan itu terjadi sepanjang Minggu (1/1). Sekretaris Transportasi Jaime Bautista menyampaikan permintaan maaf kepada pelancong yang terdampak insiden ini. 

Dia mengatakan sistem navigasi tua tidak dapat berfungsi saat terjadi pemadaman listrik. “Ini masalah sistem manajemen lalu lintas udara. Jika Anda membandingkan kami dengan Singapura, misalnya, ada perbedaan besar, mereka setidaknya 10 tahun di depan kami,” katanya dilansir dari Aljazeera, Senin (2/1). 

Otoritas Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila mengatakan bahwa sistem navigasi telah berangsur dipulihkan. Namun hingga pukul 08:00 waktu setempat, Senin (2/1), jumlah penerbangan masih terbatas. 

“Penundaan dan pengalihan penerbangan hanyalah tindakan pencegahan untuk memastikan keselamatan penumpang, awak, dan pesawat,” kata otoritas tersebut. 

Pemadaman listrik membuat banyak orang membatalkan rencana bepergian setelah liburan natal dan tahun baru. Antrean panjang di bandara tersebut terlihat dari sejumlah foto di media sosial. 

Ketua Konglomerat Telekomunikasi Filipina PLDT Inc Tycoon Manny Pangilinan mengaku telah terbang dari Tokyo dengan tujuan Manila. Tetapi pesawatnya dialihkan ke Bandara Haneda di Jepang.

“6 jam penerbangan yang sia-sia tetapi ketidaknyamanan bagi para pelancong dan kerugian bagi pariwisata dan bisnis sangat besar,” tulis Pangilinan. 

(GE – Yana) 

Scroll to Top