AshefaNews, Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan Rusia selama malam tahun baru, Sabtu (31/12). Ia mengaku tidak akan memaafkan aksi tidak terpuji pasukan Moskow karena menghancurkan kegembiraan rakyatnya.
Ia mengatakan Moskow meluncurkan sekitar 20 rudal jelajah. Dari jumlah tersebut terdapat yang mengarah ke ibu kota Ukraina, Kyiv.
“Beberapa gelombang serangan rudal pada malam tahun baru. Rudal melawan orang. Tak seorang pun di dunia ini yang akan memaafkanmu untuk ini. Ukraina tidak akan memaafkan,” kata Zelensky di media sosial dilansir dari Aljazeera, Minggu (1/1).
Zelensky mencatat serangan Rusia tersebut menewaskan satu orang di Kyiv dan menghancurkan sejumlah fasilitas dan bangunan sipil. Sebelumya sejumlah ledakan dilaporkan di seluruh Ukraina.
“Mereka menyebut diri mereka Kristen tetapi mereka untuk iblis. Mereka untuknya dan bersamanya, ”katanya.
Dia mengatakan Presiden Vladimir Putin menghancurkan masa depan Rusia. Sebab aksi Moskow tidak akan dimaafkan oleh negara manapun di dunia.
“Tidak ada yang akan memaafkanmu karena teror. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan memaafkan Anda untuk ini. Ukraina tidak akan memaafkan, ”katanya.
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan sedikitnya satu orang tewas dan 20 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut. Setelah serangan itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyerukan agar Rusia dicabut dari kursi tetapnya di Dewan Keamanan PBB.
“Kali ini, serangan rudal massal Rusia sengaja menyasar kawasan pemukiman, bahkan bukan infrastruktur energi kita,” tulis Kuleba.
Dia menyebut Putin merayakan tahun baru dengan membunuh orang. Kota-kota lain di seluruh Ukraina juga diserang seperti Mykolaiv.
Putin mengatakan Rusia berjuang di Ukraina untuk melindungi tanah airnya dan untuk mengamankan kemerdekaan sejati. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kemenangan negaranya di Ukraina akan segera datang.
(RM – Yana)