Ashefanews, Jakarta-Atlet catur Iran, Sara Khadem, mengambil bagian dalam turnamen FIDE World Rapid and Blitz Chess Championships di Almaty, Kazakhstan, tanpa kerudung. Aksinya menjadi yang terbaru di panggung internasional.
Dilansir dari The Star, Selasa (27/12), Iran telah dilanda demonstrasi menentang kepemimpinan negara itu sejak pertengahan September. Itu usai wanita Kurdi Iran berusia 22 tahun, Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi moralitas karena memakai pakaian tidak pantas.
Beberapa foto yang diposting tampak Sara Khadem tanpa kerudung selama menjalani turnamen tersebut. Sara Khadem, lahir pada 1997 dan juga dikenal sebagai Sarasadat Khademalsharieh, berada di peringkat 804 ranking dunia, menurut situs Federasi Catur Internasional.
Dia masuk sebagai peserta di kelas Rapid dan Blitz. Protes menandai salah satu tantangan paling berani terhadap kepemimpinan Iran sejak revolusi 1979 dan telah menarik rakyat Iran dari semua lapisan masyarakat.
Perempuan telah memainkan peran penting, melepas dan dalam beberapa kasus membakar jilbab. Pada Oktober, pendaki Iran Elnaz Rekabi berkompetisi di Korea Selatan tanpa kerudung, kemudian mengatakan dia melakukannya secara tidak sengaja.
Pada November, seorang pemanah Iran mengatakan dia tidak melihat jilbabnya jatuh selama upacara penghargaan di Teheran, setelah sebuah video muncul untuk menunjukkan dia membiarkan jilbabnya jatuh dalam apa yang juga secara luas dianggap sebagai pertunjukan dukungan untuk pengunjuk rasa.
Menurut kantor berita HRANA, 507 pengunjuk rasa telah tewas selama protes tersebut, termasuk 69 anak di bawah umur. Enam puluh enam anggota pasukan keamanan juga tewas.
Namun pejabat Iran mengatakan hingga 300 orang tewas, termasuk anggota pasukan keamanan.
(GE – Yana)Â