AshefaNews, Jakarta – Departemen Kejaksaan Agung Australia telah menyetujui permintaan untuk mengekstradisi seorang mantan pilot pesawat tempur Korps Marinir Amerika Serikat (AS). Daniel Duggan, 54, menghadapi tuduhan melanggar undang-undang pengendalian senjata AS dengan terlibat dalam pelatihan pilot Tiongkok.
Dilansir dari Aljazeera, Kamis (29/12), dia ditangkap di Australia pada Oktober dengan tuduhan awal melakukan pencucian uang dan konspirasi untuk mengekspor layanan pertahanan ke Tiongkok.
Duggan menginstruksikan pilot militer Tiongkok tentang cara mendarat di kapal induk, menurut dakwaannya pada 2017 yang dibuka oleh pengadilan AS pada Desember tahun ini.
Australia menerima permintaan ekstradisi dari AS untuk Duggan pada 9 Desember, kata Departemen Kejaksaan Agung pada Kamis (29/12). Sidney diminta Washington untuk membuat keputusan pada 25 Desember atas permintaan tersebut.
“Jaksa Agung telah memenuhi persyaratan ini, dan pengacara Duggan telah diberitahu tentang keputusan itu,” kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.
Langkah tersebut menunjukkan jaksa agung berpendapat bahwa Duggan adalah orang yang dapat diekstradisi ke AS, menurut Undang-Undang Ekstradisi Australia 1988. Surat dakwaan 2017 mengatakan Duggan memberikan pelatihan militer kepada pilot Tiongkok melalui sekolah penerbangan di Afrika Selatan pada tiga kesempatan pada yakni 2010 dan 2012, dengan paspor AS.
Pelanggaran yang dituduhkan kepadanya juga termasuk menyediakan layanan penerbangan di Tiongkok, mengevaluasi pelatihan pilot militer dan instruksi untuk mendarat di kapal induk. Duggan menghadapi empat dakwaan AS, termasuk konspirasi untuk mengekspor layanan pertahanan ke Tiongkok, konspirasi untuk mencuci uang, dan melanggar Undang-Undang Kontrol Ekspor Senjata.
Proses ekstradisi dijadwalkan di hadapan hakim negara bagian New South Wales pada 10 Januari, kata Departemen Kejaksaan Agung. Pengacara Duggan, Dennis Miralis mengatakan Duggan adalah warga negara Australia yang meninggalkan kewarganegaraan AS dan menyangkal melanggar hukum.
Duggan ditangkap di bagian pedesaan New South Wales pada Oktober oleh Polisi Federal Australia yang bertindak atas permintaan AS untuk penangkapannya. Dia tiba di Australia dari Tiongkok beberapa minggu sebelumnya.
Pada Oktober, Kementerian Pertahanan Inggris mengeluarkan peringatan intelijen yang memperingatkan mantan dan pilot terlibat dalam program militer Tiongkok.
Inggris mengatakan akan mengubah undang-undang keamanan nasionalnya untuk menghentikan mantan pilot militer direkrut oleh agen pihak ketiga untuk membantu melatih pasukan Tiongkok. Laporan media mengatakan pilot telah ditawari sekitar US$300.000 untuk melatih angkatan udara Tiongkok.
Kanada dan Selandia Baru mengatakan mereka juga menyelidiki apakah mantan personel militer telah terlibat dalam pelatihan pilot militer Tiongkok.
(PP – Yana)