Aktivis Iklim Greta Thunberg Ikut Tolak Perluasan Tambang Batu bara Jerman

Bagikan:

AshefaNews, Jakarta – Aksi protes perluasan tambang batu bara di Jerman menjadi sorotan dunia. Terlebih, aksi ini diikuti aktivis iklim Greta Thunberg.

Dilansir dari AFP, Minggu (15/1), dia berbaris dengan ribuan demonstran di dekat sebuah desa yang akan dibongkar untuk akses jalan menuju tambang di Luetzerath, Jerman barat. Mereka mendukung para aktivis yang berada di dalam desa untuk menjaganya dari penguasaan oleh aparat. 

Tambang terbesar di benua Eropa ini sedang diperluas oleh Jerman untuk menekan krisis energi. ‘Hentikan batu bara’ dan ‘Luetzerath hidup’ menjadi slogan para demonstran. Beberapa aktivis yang menduduki desa itu termasuk duduk di batang pohon terlibat bentrok dengan ratusan aparat keamanan. 

Polisi menegaskan telah merobohkan semua barikade yang dibangun oleh demonstran di desa itu. “Penghalang polisi telah dihancurkan. Kepada orang-orang di depan Luetzerath: segera keluar dari area ini. Beberapa orang telah memasuki tambang. Segera menjauh dari zona bahaya,” terang keterangan polisi.

Kepolisian Jerman terus mengevakuasi para aktivis yang menduduki desa tersebut. Masih terdapat 20 dan 40 orang yang bersembunyi di desa yang diperebutkan pada Jumat (13/1), malam. 

Hanya dalam beberapa hari, sebagian besar kamp pengunjuk rasa telah dibersihkan oleh polisi dan penghuninya dievakuasi. Sekitar 470 aktivis telah diusir dari desa tersebut sejak awal evakuasi. 

Pimpinan aksi menyebut protes telah diikuti puluhan ribu orang. Namun polisi mengatakan hanya mencatatnya sebanyak 8.000 orang. 

Aktivis mengatakan mereka juga telah menggali terowongan di bawah dusun dalam upaya mempersulit upaya evakuasi. Gerakan ini didukung oleh aksi protes di seluruh Jerman. 

Jerman saat ini membutuhkan banyak pasokan batu bara setelah menghidupkan kembali Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Padahal itu dapat mendorong Jerman ke belakang dari komitmen terhadap perubahan iklim.

Aktivis menolak kebijakan tersebut sehingga menyulut aksi protes di banyak tempat selain di Luetzerath.  

(RM – Yana)

Scroll to Top