AshefaNews – Suplementasi vitamin ibu selama menyusui dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, tidak ada konsensus mengenai dosis optimal atau waktu suplementasi vitamin selama menyusui. Artikel ini membahas bukti yang tersedia tentang suplementasi vitamin ibu selama menyusui dan memberikan rekomendasi bagi para praktisi.
Suplementasi vitamin selama menyusui telah terbukti meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, tidak ada konsensus mengenai dosis optimal atau waktu suplementasi vitamin selama menyusui. Artikel ini membahas bukti yang tersedia tentang suplementasi vitamin ibu selama menyusui dan memberikan rekomendasi untuk para praktisi.
Laktasi adalah masa ketika tubuh ibu memproduksi ASI dalam jumlah yang tinggi untuk bayinya. Tubuh bayi membutuhkan vitamin dan mineral tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar ibu yang menyusui mengonsumsi vitamin prenatal setiap hari, termasuk 400 mikrogram (mcg) vitamin D, selama tiga bulan pertama setelah melahirkan. Vitamin D penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Beberapa ahli menganjurkan agar ibu mengonsumsi multivitamin setiap hari selama masa menyusui, terutama jika sedang mengalami mual atau muntah. Namun, tidak ada bukti bahwa mengonsumsi banyak vitamin selama menyusui memengaruhi bayi dengan cara apa pun. Terserah ibu untuk memutuskan dosis, frekuensi, dan durasi suplementasi apa yang terbaik untuk situasi spesifiknya.
AAP juga merekomendasikan agar ibu melengkapi makanan bayinya dengan zat besi jika bayi tidak mendapatkan cukup dari ASI. Zat besi membantu tubuh bayi membuat sel darah merah yang penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. AAP merekomendasikan agar ibu memberi bayi mereka susu formula yang mengandung 15 miligram (mg) zat besi per liter (L).
Sejumlah penelitian telah dilakukan pada suplementasi vitamin ibu selama menyusui. Namun, hasilnya tidak meyakinkan dan tidak ada bukti bahwa satu dosis atau waktu tertentu adalah yang terbaik untuk semua ibu. Terserah masing-masing ibu untuk memutuskan apa yang terbaik untuk dirinya dan bayinya.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar ibu yang menyusui mengonsumsi vitamin prenatal setiap hari, termasuk 400 mikrogram (mcg) vitamin D, selama tiga bulan pertama setelah melahirkan. Vitamin D penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Beberapa ahli juga menganjurkan agar ibu mengonsumsi multivitamin setiap hari selama masa menyusui, terutama jika sedang mengalami mual atau muntah. Namun, tidak ada bukti bahwa mengonsumsi banyak vitamin selama menyusui memengaruhi bayi dengan cara apa pun. Terserah ibu untuk memutuskan dosis, frekuensi, dan durasi suplementasi apa yang terbaik untuk situasi spesifiknya. Melengkapi diet bayi dengan zat besi jika ia tidak mendapatkan cukup ASI juga direkomendasikan oleh AAP. Zat besi membantu tubuh bayi membuat sel darah merah yang penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Susu formula bayi yang mengandung 15 miligram (mg) zat besi per liter (L) biasanya direkomendasikan.
Banyak ibu yang tertarik untuk memahami cara terbaik menyusui bayinya. Artikel ini memberikan informasi tentang suplementasi vitamin ibu selama menyusui, yang merupakan langkah penting dalam menyusui.
Vitamin untuk Ibu Menyusui
Selain itu, ibu menyusui juga perlu mengkonsumsi vitamin A, C dan D untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Vitamin A boleh membantu ibu menghasilkan sel-sel yang baik untuk mengurangi risiko penyakit. Selain itu, vitamin C mendekati seluruh bagian tubuh dan bisa memberikan manfaat berupa senjata suci dalam pengobatan infeksi otot dan organ lainnya. Selain itu, vitamin D merupakan obat antioksidan yang sangat penting untuk melindungi tubuh dari kerugian berhak atas kehidupan dan reproduksi.
Selain itu, ibu menyusui juga perlu mengkonsumsi minyak zat besi (B6) dan magnesium untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Minyak zat besi akan membantu ibu untuk menghasilkan seluruh nutrisi yang diperluinya, sedangkan magnesium bisa memberikan manfaat terhadap daya tahan tubuh dan metabolisme.
Untuk menjamin kesehatan ibu menyusui, perlu diperhatikan juga konsumsi berbagai produk kesehatan lainnya seperti asam folat, Vitamin C, Vitamin B12, Vitamin D dan zat besi.
Apa yang dimaksud dengan vitamin untuk ibu menyusui?
Vitamin A ialah suplemen vitamin yang banyak diminumkan oleh ibu menyusui. Ia terutama dimaksudkan untuk meningkatkan kesuburan dan memperlambat penuaan dini. Vitamin A dapat mengurangi risiko utama yaitu timbulnya osteoporosis (kelemahan tulang). Selain itu, ia juga memberikan kesan seperti membantu merangsang kembali fungsi mukosa pada rambut dan leher.
Selain itu, vitamin B6 sangat diperlukan oleh ibu untuk mendapatkan energi dan proses penyerapan makanan terhadap nutrisi yang baik. Sebelum merekonstruksi organ tubuh, sendiri vitamin B6 berfungsi untuk memproduksi serotonin, sehingga aktifitas tubuh diarahkan pada proses perawatan kehamilan dan pertumbuhan bayi. Selain itu, ia juga mengandung antioksidan yang dapat meredupkan masalah seperti peradangan gigit bernama age spots dan kerusakan hilangnya warna matanya.
Selain itu, vitamin C juga memiliki peranan penting dalam menurunkan kerusakan DNA pada tubuh. Ia berfungsi sebagai antioxidant yang bermanfaat untuk melawan penyakit.
Seperti yang sudah dijelaskan, vitamin A, B6, dan C memiliki peranan penting dalam menurunkan risiko utama ibu menyusui seperti timbulnya osteoporosis dan kerusakan DNA.
Sejumlah vitamin penting untuk ibu menyusui
Selain vitamin C dan B12, ibu menyusui juga butuh vitamin A, D, E, K dan PP. Vitamin A terutama penting untuk ibu yang sedang mendapatkan premaman darah. Untuk itu, ibu harus mengkonsumsi kacang hijau atau sayuran merah sebagai sumber vitamin A.
B 12 ialah mineral vital yang membantu tubuh untuk proses pernafasan serta metabolisme energi. Ibu menyusui juga butuh vitamin B 12 karena rakyat Indonesia sangat susah dengan nutrisi tersebut. Namun demikian, tidak semua produk pilihan di pasaran memiliki kandungan B12 yang tepat. Jadi, setelah melakukan perhitungan sendiri agar tertahan bila berada dalam keadaan murni ataupun menderita anemia, istri sebaiknya menggunakan suplementasi B 12 .
Energi merupakan faktor utama yang mempengaruhi proses penyusuan bayi. Oleh karena itu, ibu menyusui haruslah memilih produk energi yang kaya akan vitamin. Kandungan vitamin C dan E dalam makanan tersebut sangatlah penting. Selain itu, ibu juga harus mengkonsumsi produk protein untuk membantu penyusuan bayi.
Selain itu, ibu menyusui juga butuh kandungan mineral seperti magnesius, zinc dan mangan. Mineral tersebut dapat membantu tubuh untuk proses pernafasan, metabolisme energi dan pertahanan.
Selain itu, ibu menyusui juga butuh vitamin PP yang dapat membantu tubuh untuk mengeluarkan air kencing. Vitamin PP terutama penting untuk ibu yang sedang menyusui karena ia memiliki daya tahan lama.
Selain itu, ibu menyusui juga butuh vitamin K yang akan membantu tubuh untuk menjaga kesehatan jaringan saraf. Vitamin K tergantung pada cara berolahraga dan minum air putih.
Selain itu, ibu menyusui juga butuh zat nutrisi seperti vitamin A, D, E dan K.
Selain itu, ibu menyusui juga butuh mineral seperti magnesius, zinc dan mangan. Mineral tersebut dapat membantu tubuh untuk proses pernafasan, metabolisme energi dan pertahanan.Selain itu, ibu menyusui juga butuh zat nutrisi seperti vitamin A, D, E dan K.
Jangan sampai terkena penyakit kencing, seperti anemia dan kencingan.
Kesimpulan
Untuk ibu menyusui, vitamin c akan membantu untuk melawan radikal bebas dan terjadinya infeksi. Selain itu, vitamin c juga dapat melawan penyerapan kalium yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Hal ini akan mengurangi risiko terjadinya hipertensi. Apabila ibumu merasa seginterdepan berat badan, maka bisa langsung membeli vitamin C untuk ibunya.
Idealnya, ibu mengonsumsi vitamin C sehari sebanyak 500 mg. Namun jika ibumu sangat membutuhkan penurunan berat badannya, maka dipilihkan jenis vitamin C yang sesuai dengan kebutuhan ibunya.
(ALN)