AshefaNews – Pemeriksaan Papsmear adalah suatu metode untuk mendeteksi adanya sel kanker serviks. Pemeriksaan ini sangat penting bagi kesehatan reproduksi wanita, apalagi jika di usia subur.
Apa itu papsmear?
Seperti yang kita ketahui, pemeriksaan Papsmear merupakan salah satu tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki kanker serviks. Kanker serviks adalah jenis kanker yang dapat menyerang wanita dan umumnya terjadi pada usia di atas 40 tahun. Walaupun demikian, baru-baru ini beberapa kasus telah muncul pada wanita di bawah usia 40 tahun. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan Papsmear secara rutin agar dapat mencegah dan mendeteksi kanker serviks sejak dini.
Pemeriksaan Papsmear dilakukan dengan mengambil sebuah sampel dari sel-sel di daerah serviks (bagian bawah rahim). Sampel ini kemudian akan dianalisis secara menyeluruh untuk mengetahui apakah terdapat adanya sel kanker atau sel abnormal lainnya. Pemeriksaan Papsmear umumnya dilakukan setiap 3-5 tahun sekali bagi wanita yang berusia di atas 21 tahun. Bagi wanita yang memiliki risiko tertinggi terkena kanker serviks, pemeriksaan Papsmear dapat dilakukan lebih sering.
Bagaimana cara melakukan pemeriksaan papsmear?
Pada umumnya, pemeriksaan Papsmear dilakukan dengan menggunakan spekulum untuk membuka vagina. Selain itu, dokter akan mengambil sedikit sampel sel dari leher rahim dengan menggunakan swab atau sonde. Pemeriksaan Papsmear bisa dilakukan sendiri oleh pasien, namun disarankan untuk melakukannya di bawah pengawasan dokter.
Bagaimana hasil pemeriksaan Papsmear?
Hasil pemeriksaan Pap smear biasanya dapat dilihat dalam waktu 2-4 minggu. Jika hasilnya normal, maka pasien tidak perlu mengulangi pemeriksaan selama 3-5 tahun. Namun jika hasilnya abnormal, pasien akan diminta untuk melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyebabnya.
Seberapa sering seorang wanita harus melakukan pemeriksaan papsmear?
Sebagian besar ahli mengatakan bahwa seorang wanita harus melakukan pemeriksaan Pap setiap tahun setelah mendapatkan hasil Papanicolaou yang normal. Namun, beberapa organisasi kesehatan, seperti American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), merekomendasikan agar wanita yang telah berusia 21 tahun atau lebih tua dan telah menikah atau pernah berhubungan seksual, melakukan pemeriksaan setiap 3 tahun.
Bagi wanita yang berisiko tinggi terhadap kanker serviks, seperti mereka dengan infeksi Human Papillomavirus (HPV), seseorang dokter atau ahli ginekologi mungkin menyarankan untuk melakukan pemeriksaan setiap 6 bulan atau setahun.
Ketika hasil Pap smear menunjukkan adanya sel abnormal, maka dokter akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan / atau pengobatan.
Mengapa Pemeriksaan Papsmear Penting?
Papsmear dilakukan untuk mendeteksi adanya sel abnormal di dalam rongga serviks. Sel abnormal ini bisa menjadi penyebab terjadinya kanker serviks. Karena itu, pemeriksaan Papsmear sangat penting untuk dilakukan bagi para wanita agar dini mendeteksi adanya sel abnormal sebelum berkembang menjadi kanker.
Namun demikian, hasil yang positif dari Papsmear bukan berarti Anda memiliki kanker serviks. Hasil ini hanya menunjukkan bahwa sel abnormal ditemukan di rongga serviks dan perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan apakah sel abnormal tersebut akan berkembang menjadi kanker atau tidak.
Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan Papsmear?
Papsmear salah satu jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki kanker serviks atau tidak. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks), yang kemudian dianalisis untuk mencari tahu apakah sel-sel tersebut normal atau tidak. Pemeriksaan Papsmear harus dilakukan secara rutin bagi wanita yang berumur 20 tahun ke atas, terutama wanita yang berisiko tinggi untuk mendapatkan kanker serviks.
Apa Saja Risiko Tidak Melakukan Pemeriksaan Papsmear?
Risiko tidak melakukan pemeriksaan Papsmear adalah:
-terjadinya kanker serviks lebih cepat
-kanker serviks yang lebih agresif
-tidak dapat mengetahui status kesehatan serviks sebelum terjadinya gejala
-mempersulit pengobatan jika terdiagnosis kanker serviks
Jadi, seberapa pentingkah pemeriksaan Papsmear? Sangat penting. Melakukan pemeriksaan Papsmear secara rutin adalah salah satu cara untuk mencegah atau mendeteksi kanker serviks sejak dini.
Kesimpulan
Pemeriksaan Papsmear salah satu bentuk screening untuk kanker serviks. Hal ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim, yang kemudian dianalisis untuk mendeteksi adanya sel kanker atau sel precancerous. Pemeriksaan Papsmear dapat menurunkan risiko terkena kanker serviks hingga 99%.
Walaupun hasil Papsmear dinyatakan negatif, bukan berarti Anda bebas dari kanker serviks. Kanker serviks bisa segera muncul ketika Anda tidak rutin melakukan pemeriksaan Papsmear atau tidak menjaga kebersihan organ reproduksinya dengan baik. Oleh karena itu, tetap perhatikan pola hidup sehat dan selalu rutin melakukan Papsmear guna mencegah terjadinya kanker serviks.
(ALN)