SCROLL UNTUK MELANJUTKAN BACA

Cara Mengatasi Ruam Kulit Pada Bayi dan Jenisnya

Bagikan:

AshefaNews – Pernahkah Bunda mendengar ruam kulit pada bayi? Ruam kulit pada bayi disebabkan oleh berbagai faktor seperti membiarkan popok basah, kotor atau terlalu lama, alergi hingga infeksi. 

Cara Mengatasi Ruam Kulit Pada Bayi dan Jenisnya
Cara Mengatasi Ruam Kulit Pada Bayi dan Jenisnya (Freepik)

Secara umum ruam kulit pada bayi tidak berbahaya, hanya memicu bercak merah dan bisa sembuh dengan sendirinya. Ruam kulit biasanya sering dialami oleh bayi baru lahir. Menurut penelitian Maedica: A Journal of Clinical Medicine, mengatakan bahwa ruam sangat umum terjadi pada bayi baru lahir, dan terjadi selama 4 minggu pertama kehidupannya. Lalu, bagaimana cara mengatasi ruam kulit pada bayi? Simak yuk penjelasannya.

Jenis Ruam pada Bayi yang Rentan pada Bayi

Ruam kulit pada bayi, tentunya sangat mengganggu kenyamanan bayi akibat iritasi yang dialaminya. Ada beberapa penyebab yang bisa menimbulkan ruam pada kulit bayi. Penyebabnya pun berbeda-beda. Nah, berikut ini jenis ruam kulit pada bayi. 

Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik yaitu dermatitis yang terjadi pada kulit kepala bayi. Bayi bisa mengalami masalah kulit tersebut saat beranjak usia 2 minggu hingga 12 bulan. Bayi yang mengalami masalah kulit di kepala akan mempunyai bercak kuning atau merah yang sedikit bersisik. Kondisi tersebut, bisa dimulai dari bagian wajah atau area popok dan menyebar ke bagian tubuh lainnya 

Miliaria

Miliaria yakni biang keringat atau ruam panas. Jenis ruam pada kulit terjadi karena kelenjar keringat bayi yang belum sepenuhnya berkembang sehingga mudah tersumbat di kulit. Kondisi tersebut, sering terjadi di daerah yang beriklim panas dan lembab.

Ruam Popok

Ruam popok yaitu peradangan kulit di area selangkangan yang ditandai dengan kulit merah dan meradang. Ruam pada bayi ini, disebabkan oleh beberapa hal yakni air seni atau kotoran yang mengiritasi kulit. 

Ruam popok bayi bisa diobati dengan krim khusus untuk kulit, jadi jangan menggunakan bedak atau antiseptik untuk mengobatinya. Apabila kulit bayi terinfeksi jamur menggunakan salep anti jamur. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter jika tak kunjung mereda. 

Eksim (Dermatitis Atopik)

Eksim atau dermatitis atopik yaitu kondisi ditandai dengan kulit menjadi kering, gatal, dan pecah-pecah. Secara umum kondisi tersebut disebabkan eh rasa panas, bahan kimia dalam sabun, wewangian dan pelembab.

Kondisi tersebut paling sering terjadi pada bayi, pada tahun pertama kehidupannya hingga usia 5 tahun.

Jerawat Bayi

Jerawat bayi ditandai dengan timbulnya benjolan merah atau putih. Pada umumnya muncul di area pipi, hidung, dagu atau dahi bayi. Ruam tersebut disebabkan karena paparan hormon ibu selama bayi dalam kandungan. Kondisi ini tidak memerlukan perawatan, sebab akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.

Impetigo

Impetigo yaitu infeksi bakteri yang wajar terjadi pada bayi dan anak-anak. Kondisi tersebut menyebabkan benjolan gatal dan lecet pada kulit.

Masalah kulit ini sangat menular dan membutuhkan perawatan khusus. Penularan impetigo bisa berhenti setelah 24 jam pasca pengobatan antibiotik.

Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis kontak iritan yaitu peradangan pada kulit yang disebabkan oleh adanya kontak dengan benda asing, misalnya zat kimia dari produk, seperti sabun, deterjen, dan pelembut kain. Reaksi yang muncul pada kulit seperti luka bakar. Bayi yang mengalami dermatitis kontak iritan biasanya lebih rewel. Selain dari zat kimia produk, jenis ruam ini bisa muncul di sekitar mulut, karena adanya kontak kulit dengan makanan bayi atau air liur.

Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut (Flu Singapura)

Flu  Singapura yaitu infeksi yang sangat menular, dan rentan dialami oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh paparan virus Coxsackie A16. Anak yang mengalami kondisi tersebut ditandai adanya melepuh atau luka di mulut dan ruam di tangan dan kaki. 

Untuk kondisi yang ringan ruam akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Infeksi virus bisa menyebar ke orang lain melalui kontak langsung tangan yang tidak dicuci atau permukaan benda yang terkontaminasi.

Fifth Disease (Erythema Infectiosum)

Fifth Disease salah satu penyebab umum ruam pada bayi dan demam pada anak. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kondisi ini disebabkan oleh virus parvovirus B19 atau eritema infectiosum. Ciri seseorang yang mengalami penyakit tersebut,  munculnya ruam merah di pipi, namun tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada bagian tubuh lainnya, muncul gejala pilek, demam dan sakit kepala.

Meningitis

Ruam pada kulit menjadi tanda bahwa bayi mengalami meningitis. Meningitis yaitu peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang. Selain ruam ada beberapa gejala lainnya seperti, kepekaan terhadap cahaya, gemetar tidak terkendali, leher bayi kaku, tangan atau kaki terasa dingin, bingung, dan demam.

Cara Mengatasi dan Mencegah Ruam Kulit Bayi 

Walaupun ruam pada bayi wajar terjadi, ada beberapa cara untuk mengatasi dan mencegah munculnya ruam kulit pada bayi. Nah beriy cara mencegah ruam pada bayi. 

Rutin mengganti popok

Ketika bayi mengalami ruam kulit, Bunda wajib memperhatikannya lebih sering. Gantilah popok bayi secara rutin. Jangan membiarkan hingga setengah hari. Membiarkan popok dalam keadaan basah dan kotor bisa menjadi tempat berkumpulnya virus dan bakteri hingga menimbulkan ruam kulit.

Mengganti merk popok

Ruam popok bisa terjadi karena kulit bayi yang terlalu sensitif pada merk popok tertentu. Jadi  Bunda lebih baik mengganti merk popok lainnya, jika cara pertama tidak bisa. 

Memilih produk perawatan tubuh khusus untuk kulit bayi

Gunakanlah produk sabun, shampo dan pelembab khusus untuk kulit bayi yang sensitif. Jika bayi memakai popok kain, kemungkinan dari bahan detergen yang menjadi penyebab ruam kulit. Jadi, lebih baik gunakan detergen yang diformulasikan khusus untuk baju bayi supaya terhindar dari masalah ruam kulit.

Menggunakan popok yang tidak ketat

Memakai popok yang ketat bisa menyebabkan ruam kulit pada bayi. Jadi, Bunda harus tau ukuran popok bayi yang tepat, jangan kebesaran ataupun kekecilan.

Memilih pakaian bayi dengan bahan yang nyaman

Pakaian yang tidak mampu menyerap keringat bisa membuat kulit bayi menjadi lembab dan menimbulkan masalah kulit. Bunda bisa memilih pakaian bayi dari bahan katun 100% sehingga nyaman di kulit. Kemudian, memilih pakaian yang tepat sesuai dengan cuaca untuk menghindari bayi merasa kepanasan.

Memperhatikan asupan makanan yang memicu alergi

Bunda bisa memperhatikan apakah ruam muncul setelah bayi mengonsumsi makanan tertentu? Apabila iya, maka Bunda harus menghindari makanan tersebut.

Memerhatikan kebersihan btangan dan tubuh sebelum menyentuh bayi.

Sebelum mengganti popok atau pakaian bayi, pastikan Bunda bersih dari kuman. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi dan jangan membiarkan orang asing mencium bayi 

Memakai diaper cream yang aman untuk kulit bayi

Untuk mencegah ruam pada bayi, Bunda bisa memakai diaper cream yang aman untuk cegah Rua  pada bayi. Memakai diaper cream bayi akan terhindar dari ruam walaupun terjadi gesekan antara kulit dengan popok.

Demikianlah penjelasan mengenai cara mengatasi ruam kulit pada bayi. Menjaga kesehatan kulit bayi sangat penting dilakukan. Jadi, Bunda berikan yang terbaik untuk bahag hati supaya merasa aman dan nyaman. Semoga tips ibu dan anak ini bisa bermanfaat untuk Anda.

(GE – FTY)

Scroll to Top