Cara Mengatasi Bayi Menangis dan Mencari Penyebabnya

Bagikan:

AshefaNews – Hai Bunda, pernahkah merasa khawatir karena bayi menangis kencang. Bunda tidak usah khawatir, ada beberapa cara mudah untuk mengatasi bayi menangis. Saat mendengar bayi menangis tanpa henti membuat orangtua, khususnya Bunda merasa panik. Terlebih, Bunda sudah berusaha untuk menenangkannya. 

Bunda harus tahu apa penyebab bayi menangis terlebih dahulu. Apabila Bunda sudah mengetahui faktor penyebabnya, Bunda lebih mudah untuk mencari cara mengatasi bayi menangis. Lantas, Apa saja penyebab bayi menangis? Bagaimana cara mengatasinya? Simak yuk pembahasan berikut ini.

Apa Faktor Penyebab Bayi Menangis?

Pada umumnya bayi yang normal bisa menghabiskan waktu selama 2-3 jam dalam sehari untuk menangis. Sebagaimana cara bayi berkomunikasi dengan orangtuanya. Namun, bayi menangis tanpa henti walau sudah ditenangkan beberapa cara, kemungkinan bukan lagi sekedar lapar. Nah, berikut ini faktor lain penyebab bayi sering menangis.

1. Bayi merasa lapar

Lapar dan ingin menyusu merupakan penyebab bayi menangis paling umum terjadi. Kehidupan tiga bulan pertama, bayi akan diberikan ASI hampir setiap jam. Bayi yang baru lahir umumnya membutuhkan asi hingga 8-12 kali dalam sehari. Apabila Bunda terakhir kali menyusui 2-3 jam kemudian bayi menangis, kemungkinan tanda bayi merasa lapar.

2. Bayi kelelahan dan mengantuk

Bayi bisa merasa lelah jika seharian terlalu banyak menerima stimulasi alias overstimulated. Contohnya suasana rumah yang berisik, banyak orang yang bermain dengannya, kondisi kamar yang terang atau panas sehingga waktu tidurnya kurang. Jika bagi sudah terlihat malas beraktifitas, malas bermain, sering menguap dan menangis tandanya sudah lelah dan perlu istirahat. 

3. Popok bayi basah atau kotor

Apabila popok bayi sudah terlalu basah, bayi akan merasa tidak nyaman. Jadi, Bunda harus rutin mengecek kondisi popok supaya bayai tidak rewel. Bunda harus segera mengganti popok dengan yang bersih. Jangan lupa uny selalu menjaga kebersihan area vital bayi. Bunda dapat menggunakan tisu basah atau mengelap dengan handuk yang sudah dibasahi air hangat.

4. Bayi merasa kesepian

Saat bayi tidur, Bunda akan melakukan aktivitas yang lainnya, entah itu pekerjaan rumah atau sekedar istirahat. Kemudian, bayi terbangun dan menangis. Kondisi seperti ini, bisa saja bagi merasa kesepian dan tidak suka ditinggal sendiri. Bunda bisa memenangkan bayi yang menangis dengan menggendong, memeluk atau membelainya.

5. Bayi ingin bermain

Selain merasa kesepian, bayi yang merasa bosan berkeinginan untuk bergerak atau bermain sering kali menyebabkan menangis. Oleh karena itu, tak ada salahnya Bunda mengajaknya bermain dengan permainan sederhana, misalnya cilukba, bertepuk tangan, mengayun-ayunkannya, atau mengajaknya naik kendaraan.

6. Kebiasaan tidur bayi

Di enam bulan pertama kehidupannya, bayi bisa tidur dengan sendirinya. Namun, ada kalanya bayi menjadi sulit tidur karena keadaan lingkungannya berubah. Seperti, ruangan tempat tidur yang berbeda dari biasanya atau menginap di tempat lain. Nah, kondisi ini menjadi penyebab bayi menangis terus. Bunda tidak usah khawatir, Bunda dapat mengatasinya dengan tidak terburu-buru menghampiri bayi saat menangis. Karena, saat bayi terbangun tengah malam dari tidurnya, biasanya  akan kembali tidur dengan sendirinya.

7. Bayi kolik

Bayi yang menangis terus salah satu ciri kolik. Penyebab kolik pada bayi pun beragam. Namun, secara umum akibat dari gangguan pada saluran cerna. Seperti, perut bayi kembung karena menelan banyak udara ketika menyusui atau ketika  menangis. Kondisi ini sering terjadi pada bayh bafh lahir pada bulan pertama, ditandai dengan menangis terus-menerus sacara intens dan bernada tinggi lebih dari 3 jam sehari dalam seminggu. Wajah bayi mungkin akan memerah dan perutnya tampak membuncit. Kolik umumnya bisa mereda dengan sendirinya saat bayi menginjak usia 3 atau 4 bulan. 

8. Bayi gumoh

Bayi yang kekenyangan sesudah menyusu atau menyusu terlalu cepat dapat mengalami gumoh. Gumoh terjadi ketika bayi memuntahkan kembali sebagian ASI yang baru saja ditelan. Penyebab gumoh, karena kapasitas lambung bayi masih terbatas dan otot cincin yang membatasi antara ujung kerongkongan dan bukaan lambung belum dapat menutup sempurna. Ketika lambungnya kepenuhan, cairan ASI bisa kembali naik ke kerongkongan. Itulah yang kemudian membuat bayi merasa tidak nyaman sehingga terus menangis. Ketika menyusui, pastikan pelekatan mulut bayi sudah tepat. Sehingga tidak  banyak udara yang masuk dan berikan susu pada bayi dengan posisi setengah duduk. Bunda juga jangan lupa menyendawakan bayi sesudah menyusui.

9. Bayi mengalami alergi

Penyebab bayi terus menangis bisa karena alergi. Pada ibu menyusui, apa yang dikonsumsi Bunda maka bisa diserap oleh ASI. Sistem imunitas bayi belum baik seperti orang dewasa. Jadi bayiclebug sensitif terhadap jenis makanan tertentu, misalnya telur, makanan laut, kacang, gandum dan susu sapi.

Apabila bayi menunjukkan alergi, bunda tidak pernah panik. Jadi, segera konsultasikan dengan dokter. Jika Bunda sedang menyusui maka dokter akan memberi saran untuk menghindari makanan yang berisiko menyebabkan alergi. 

Cara Tepat Mengatasi Bayi Menangis

Cara bayi menyampaikan sesuatu, salah satunya dengan menangis entah itu merasa tidak nyaman atau merasa lapar dan haus. Berikut cara tepat mengatasi bayi menangis:

1. Bedong

Saat bayi sedang rewel, bisa jadi karena bayi kedinginan maka bisa membedong bayi dengan kain khusus. Membedong bayi bisa mencegah tubuhnya berkedut dan membantu tertidur nyaman, merasa lebih hangat.

2. Posisi Telungkup

Bunda bisa mengubah posisi tidur bayi seperti saat didalam rahim yakni posisi telungkup atau meringkuk bisa membuat bayi merasa nyaman.

3. Berbisik Suara Sshhh

Membisikkan suara “sshhh” bisa menenangkan bayi terutama bayi baru lahir karena mirip dengan desingan yang melingkupi dirinya saat di dalam rahim. Selain itu, jangan ragu untuk berbisik dengan tenang pada bayi. Nada suara Bunda yaitu cara paling efektif untuk menenangkan bayi. Pastikan suara ‘sshhh’ yang Bunda keluarkan lebih kencang dari suara tangisan bayi, supaya bayi mendengarnya.

4. Mengayun

Bayi lebih senang diayun saat digendong, sebab bayi merasa seperti di dalam perut. Bunda dapat memukajnu dengan mengambil kain gendongan, kemudian gerakan mengayun untuk menenangkan bayi menangis. 

5. Mengisap

Mengisap dot yaitu relaksasi yang baik untuk bayi. Namu, cara ini tidak disarankan yang dilakukan pertama kali ketika bayi menangis, lebih baik mencari tahu lebih dulu penyebabnya.

6. Sentuhan Lembut

Sentuhan dapat menstimulasi reseptor perasaan nyaman di otak bayi. Sentuhan lembut di sepanjang tubuh bayi lebih efektif dibandingkan sentuhan pendek dengan gerakan cepat. Sentuh juga pipi, punggung, kaki, atau perut bayi. Selain itu, bisa memberikan pijatan lembut pada bayi.

7. Bernyanyi

Bunda bisa menyanyikan lagu bertempo lambat dengan suara tenang dan pelan. Tubuh manusia merespons musik dengan cara menyamakan denyut jantung dan indera perasa sesuai dengan tempo musik yang didengar.

8. Mandi

Bayi menangis bisa karena tidak nyaman dengan tubuhnya lengket karena biang keringat. Suara air mengalir dan hangatnya air di kulit dipercaya bisa mengatasi bayi menangis. Bunda bisa ikut mandi bersamanya, sebab kontak kulit bermanfaat membuat bayi merasa lebih tenang.

9. Tetap Tenang Jangan Panik

Bayi bisa merasakan ketegangan yang Bunda rasakan dan cenderung bereaksi terhadap hal tersebut. Semakin Bunda tenang dan tidak panik karena tangisannya, maka bayi akan lebih mudah tenang juga.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan artikel ibu & anak mengenai cara mengatasi bayi menangis terus menerus. Apabila bayi terus menangis meski berusaha untuk menenangkannya tetap saja. Kemudian, ada gejala yang tak wajar. Jangan ragu untuk menghubungi dokter. 

(FR – Frety)

Scroll to Top