AshefaNews – Kemampuan berbicara salah satu kemampuan yang penting dimiliki anak. Sebab, dengan berbicara anak bisa berkomunikasi dengan baik. Apabila Bunda masih belum tahu bagaimana cara mengajari anak berbicara? Bunda simak tips berikut ini, supaya anak lebih lancar berbicara dan mempunyai kosa kata yang banyak.
Cara untuk mengajari anak berbicara dengan memberi stimulasi seperti mengajaknya berbicara. Namun, masih banyak cara lainnya yang Bunda terapkan untuk memancing anak bisa berbicara lebih cepat. Simak ulasannya berikut ini.
Perkembangan Berbicara dan Cara Mengajari Anak Berbicara
Kemampuan bicara anak akan terus berkembang seiring dengan pertambahan usia. Apabila usia 6 bulan anak sudah mulai bisa mengucap kata “ba-ba” atau “ma-ma”, maka di usia 12 bulan. Kemungkinan bisa mengucap satu atau beberapa kata sederhana dan merespons apa yang Bunda ucapkan dengan lebih baik.
Perkembangan bicara anak tentu tak luput dari bimbingan orang tua. Supaya kemampuan anak berbicara bisa lebih cepat berkembang, berikut ini cara mengajari anak untuk berbicara.
Mengajak anak berbicara atau berbincang
Bunda bisa memulai mengajari anak untuk berbicara dengan mengajaknya mengobrol mengenai apapun yang dialami pada hari itu.
Seperti, ketika malam sebelum tidur, coba Bina ajak bicara apa saja yang telah dilakukan anak sepanjang hari. Misalnya menanyakan permainan apa saja yang dilakukan, dan bersama siapa saja bermain. Selain itu, Bunda juga bisa memberikan pertanyaan bersifat terbuka, yang jawabannya sekadar “iya” dan “tidak”, supaya anak lebih banyak berbicara.
Membacakan cerita
Bunda bisa membacakan cerita pada anak, meskipun anak belum bisa berbicara. Bunda mulai dengan membacakan buku sederhana memuat gambar daripada cerita. Selain bermanfaat untuk mengembangkan berbicara anak, memperkenalkan buku sejak dini akan mengembangkan anak lebih suka buku.
Mengarang cerita bersama
Bunda bisa mengajak anak untuk membuat cerita bersama dengan memunculkan berbagai tokoh, konflik dan petualangan. Bunda bisa memilih cerita yang menarik dan disukai anak.
Mendengarkan musik bersama
Secara garis besar anak lebih suka musik dan gerakan. Saat anak mendendangkan lagu, misalnya lagu balonku, bintang kecil, cicak-cicak di dinding, maka anak belajar mengenai irama, bahasa dan dunia sekitarnya.
Mengajukan pertanyaan
Bunda jangan pernah ragu untuk bertanya pada anak tentang benda yang ditunjuk. Cobalah meminta anak untuk mendeskripsikan benda tersebut, misalnya daun, pohon, meja, bunga, kursi, pesawat terbang, atau kopi. Tanyakan pada anak, “Itu namanya apa, ya?”
Hindari memberi gadget
Cara melatih anak bicara yaitu tidak memberinya gadget sebelum usia 2 tahun. Menurut Journal of Depression & Anxiety, menonton atau memainkan gadget hanya membuat anak menjadi pasif untuk mempelajari sesuatu dengan cara berinteraksi, salah satunya berlatih untuk berbicara.
Kontak mata
Saat anak berbicara pastikan Bunda tersenyum padanya. Selain itu, lakukan kontak mata dan tunjukkan kepadanya bahwa Bunda mendengarkan apa yang anak katakan. Sehingga, anak menjadi lebih bersemangat untuk mencoba lagi mengeluarkan kata-kata ajaibnya. Cara melatih anak berbicara ini, sangat mempengaruhi mood-nya.
Berbicara perlahan dan jelas
Ketika melatih anak berbicara, fokuslah pada satu kata. Misalnya ketika Bunda membacakan sebuah buku, ucapkan kata per kata dengan lambat tapi jelas. Hal tersebut, bisa membantu anak untuk fokus pada apa yang Bunda katakan.
Gunakan bahasa isyarat
Cara mengajari anak berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat sekaligus memperkenalkan kata baru pada anak. Contohnya ketika orangtua cerdas mengantuk maka menunjukkan dengan bahasa isyarat menguap supaya anak mampu mengingat kata lebih baik. Anak juga tidak hanya pandai berbicara, namun mampu mengekspresikan diri dengan gerakan tubuhnya.
Gunakan nama
Apabila memungkinkan, gantilah kata ganti dengan nama. Hal tersebut, mengajarkan anak berbicara dengan konsep kepemilikan. Contohnya “Ini minum Bunda” atau “Itu kucing Dina”. Pernyataan inilah jauh lebih mudah dimengerti dibandingkan dengan kata “ini kopi aku” atau “ini burung mu”.
Lakukan Pengulangan kata
Pengulangan kata yaitu cara yang biasa Bunda gunakan ketika melatih anak berbicara. Walaupun membosankan untuk Bunda, tapi cara mengulang kata akan membantu memperkuat pemahaman anak tentang bagaimana suara tertentu.
Tahapan Anak Berbicara
Umumnya anak sudah bisa berkomunikasi sejak bayi, walaupun hanya dalam bentuk tangisan. Menurut dokter anak Phil Boucher mengatakan bahwa sejak lahir anak, sebelum memperoleh kata-kata anak bisa berkomunikasi dengan apa yang dibutuhkan melalui suara dan gerakan. Nah, berikut ini tahapan anak berbicara berdasarkan usianya.
Usia 4 hingga 6 Bulan (Mengoceh dan Bubbling)
Di Usia ini Bunda akan mendengar bayi mengoceh. Hal tersebut untuk memperoleh perhatian dari Bunda. Menurut dokter anaka Phil Boucher mengatakan bahwa anak akan menggunakan bagian belakang tenggorokan versus lidah.
Ketika suara seperti ‘coo’ keluar, anak akan sadar dan melakukannya dengan sengaja supaya orangtua tersenyum padanya. Selain itu, anak akan berbicara pada dirinya sendiri untuk menghibur diri dan menghabiskan waktu.
Sedangkan menurut Dyan Hes, direktur medis dari Gramercy Pediatrics di Kota New York mengatakan bahwa anak usia empat dan tujuh bulan, mereka mungkin mulai memekik, berteriak, dan menjatuhkan mainan untuk memperoleh perhatian orangtua
Usia 7 hingga 11 Bulan (Konsonan dan Kata Pertama Muncul)
Apabila sebelumnya anak mengeluarkan suara huruf vokal seperti ‘muh’, ‘duh’ dan ‘guh’. Di usia ini, Bunda akan mulai mendengarkan dengan jelas. Kata “Da-da” kata yang lebih mudah dilakukan terlebih dahulu.
Usia 12 hingga 18 Bulan (Mulai Kata-kata dengan Makna)
Anak di usia sekitar 15 bulan biasanya mempunyai setidaknya tiga hingga lima kata. Sedangkan untuk usia 18 bulan anak mungkin mempunyai delapan hingga 10 kata, mungkin termasuk nama-nama yang dekat dengannya dan anggota tubuh.
Usia 24 Bulan ke Atas (Miliki Banyak Kosa Kata)
Menurut Phil Boucher mengatakan bahwa anak usia dua tahun akan mengalami ledakan kata. Sementara itu menurut Dyan, anaka berusia dua tahun mampu menyatukan dua kata dan mempunyai 100 hingga 300 kata.
Demikianlah informasi mengenai cara mengajari anak berbicara dengan mudah. Bunda sebaiknya mengajak anak berbicara sejak dini. Walaupun belum memahami arti kata yang Bunda ucapkan. Sehingga anak akan menyerap apa yang didengarnya.
Anak yang berada dalam keluarga yang banyak berbicara akan mempunyai tingkat IQ lebih tinggi di usia 3 tahun dibandingkan anak yang mempunyai keluarga pendiam. Apabila perkembangan anak lambat atau tidak baik seusianya. Maka disarankan Bunda untuk berkonsultasi ke dokter anak supaya bisa dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
(GE – FTY)