SCROLL UNTUK MELANJUTKAN BACA

 13 Cara Mengajarkan Anak Menulis yang Benar dan Tepat

Bagikan:

AshefaNews,Membaca dan menulis salah satu tanda awal penentu kesuksesan anak dalam kehidupan. Kegiatan belajar menulis tidak hanya bermanfaat bagi anak, tapi bagi Bunda juga. Diantaranya Bunda bisa mengetahui cara mengajar menulis yang efektif dan manfaat pada anak dengan metode homeschooling atau pengajaran di rumah. 

Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak menulis yang benar dan tepat? Simak yuk pembahasan berikut ini. Supaya Bunda tidak bingung lagi 

Apa Manfaat Belajar Menulis?

Belajar menulis salah satu cara mengasah dan mengembangkan motorik halus. Motorik halus yaitu perkembangan gerak yang meliputi otot kecil dengan koordinasi mata-tangan, contohnya menggambar dan menulis.

 Tulisan yang baik mampu membantu komunikasi anak supaya menghindari kesalahpahaman dalam proses komunikasi, seperti komunikasi dengan orang tua maupun guru dalam memberikan jawaban pekerjaan rumah maupun tugas sekolah.  

Selain itu, menulis membuat anak mampu mengekspresikan alur pikir dan perasaannya dalam bentuk tulisan, mengkomunikasikan intensi pikirnya, dan belajar memahami pesan lewat bahasa yang disampaikan orang lain pada dirinya. 

Cara Mengajarkan Anak Menulis 

  1. Mulai dengan sikap yang positif

Memberikan pendidikan pada anak yang terbaik yaitu mengkondisikan anak supaya menikmati proses belajar. Misalnya dengan belajar yang menyenangkan, menantang dan refleksi pembelajaran yang dalam. 

Anak belum tentu mempunyai tulisan yang baik, meskipun sudah sekolah dasar maupun remaja. Anak beranggapan bahwa tulisan tidak bisa diasah dan dikembangkan lagi. Padahal, dengan terus berlatih dan melakukan observasi pada tulisan, anak bisa mengasah kemampuan membuat tulisan tangan yang baik dan rapi. 

Jadi, Bunda tidak cusah memarahi atau mengeluh dengan tulisan anak. Terpenting tulisan tangan sesuai dengan gayanya dan dapat dibaca, dipahami oleh orang lain. 

  1. Perhatikan cara anak menggenggam alat tulis

Selanjutnya mengajarkan anak menggenggam pensil dengan benar. Misalnya menggenggam ujung pensil atau pena pada tangan anak memakai ibu jari dan jari telunjuk, kemudian disandarkan pada tepi tangan. 

Jika anak mengalami kesulitan dalam proses belajar menggenggam. Bunda bisa bereksplorasi dengan memberikan berbagai jenis pensil atau pena dalam berbagai ukuran dan bentuk. Termasuk diantaranya menyediakan bantalan genggam pada area ujung alat tulis. A

Bunda boleh bereksperimen dengan berbagai bentuk dan jenis pena. Sekaligus memperhatikan apakah jenis alat tulis tersebut mendukung kemajuan proses belajar menulis anak.

  1. Gunakan buku tulis bergaris sebagai alat bantu

Menggunakan buku tulis bergaris membantu Bunda dalam mengajarkan anak menulis. Anak lebih mudah mengikuti contoh tulisan yang Bunda berikan. Jangan lupa, Bunda memberikan apresiasi berupa pujian. Apabila anak berhasil menulis dengan tepat. Bunda juga perlu memberikan masukan untuk koreksi pada tulisan anak yang perlu perbaikan. 

  1. Menyediakan alat tulis dan memberi kesempatan anak menuliskan karyanya

Bunda bisa memilih berbagai alat tulis seperti pensil mekanik, gel ink pen, kertas tempel warna-warni, kertas HVS, dan lainnya. Hak tersebut bertujuan agar anak mampu menstimulasi jiwa kreasi saat menulis. 

Bunda harus melibatkan juga proses menulis anak dalam kehidupan sehari-hari, contohnya membuat daftar belanja bulanan, membuat daftar tugas rumah tangga yang perlu dikerjakan, mendukung anak membuat jurnal atau catatan khusus tentang yang disenangi. 

Sehingga anak mampu membangun kemampuan kreatif dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.  

  1. Melatih menulis dengan permainan

Ketika Bunda ingin mengajarkan anak menulis. Bunda bisa mengkreasikan cara belajar dalam bentuk permainan. Misalnya dengan memotong beberapa huruf untuk memilih permainan menulis, misalnya permainan sambung huruf atau puzzle. Hal tersebut menjadi langkah sukses Bunda mengajari anak menulis.

  1. Mengajari anak secara perlahan

Bunda saat mengajarkan anak menulis membutuhkan kesabaran yang ekstra. Jadi Bunda lebih baik mengajari anak menulis secara perlahan dengan tahapan tertentu. 

  1. Belajar menulis dengan pensil

Saat pertama anak belajar menulis, Bunda bisa memberikan pensil sesuai dengan genggaman  hal tersebut bertujuan untuk melatih otot genggaman anak.

  1. Kenalkan huruf bergantian

Cara mengajarkan anak menulis yaitu bergantian mengenalkan huruf dan angka. Contohnya, sehari fokus pada huruf A selanjutnya berpindah ke huruf B dan seterusnya. 

  1. Hindari menuntut kesempurnaan pada enak

Perlu Bunda ingat, bahwa saat ini anak sedang tahap dalam belajar. Oleh karena itu, Bunda tidak perlu menuntut anak untuk menulis dengan sempurna.

  1. Ajak anak menebalkan gambar huruf

Bunda bisa menerapkan pembelajaran menulis dengan cara teknik penebalan huruf. Misalnya, Bunda membuat huruf yang digaris tipis dan mintalah anak untuk menebalkan garis-garis tersebut. 

  1. Sering berkomunikasi dengan anak

Bunda bisa mengajarkan anak menulis dengan lebih sering berkomunikasi dengan anak. Bunda dapat mengajarkan anak menulis dengan komunikasi yang tepat.

  1. Jangan memaksa anak terus menulis

Bunda perlu sekali memperhatikan mood anak  apabila anak sedang tidak bersemangat, maka sebaiknya Bunda mengajak bermain anak terlebih dahulu sebelum mengajarkan menulis. Apabila anak tidak mau belajar menulis, maka jangan paksakan. 

  1. Memberikan pujian pada anak

Penting sekali Bunda memberikan pujian pada anak yang berhasil menulis dan membaca sesuai dengan bahan pembelajaran. Adanya pujian maka anak jauh lebih bersemangat untuk belajar menulis.

Cara Mengajarkan Anak SD Menulis

Menulis bisa diperkenalkan pada anak usia sekolah dasar. Caranya dengan menulis maupun membuat karya tulis contohnya membuat karangan cerita. Membuat karangan cerita perlu dilakukan latihan secara bertahap. 

Proses mengarang cerita bisa dimulai dengan anak yang diberikan kesempatan untuk membacakan dan menuliskan ulang karya puisi maupun dari sumber buku. Proses tersebut bisa mengajarkan anak mengenai kalimat dan struktur paragraf dalam sebuah karya tulis.

Selain itu, anak belajar menulis bisa dengan cara menceritakan pengalaman sehari-hari. Misalnya dimulai dengan menceritakan secara verbal, dan memberikan semangat, apresiasi pada anak untuk mengutarakan ceritanya. Setelah itu, anak diarahkan untuk menuangkan ceritanya dalam bentuk tulisan.

Bunda juga tidak boleh berkecil hati saat anak belum mempunyai kemampuan menulis dengan baik. Karena setiap anak mempunyai kemampuan menulis yang berbeda-beda. Jangan lupa untuk terus memberikan apresiasi dalam setiap kemajuan anak. 

Menurut Julie Bogart pakar homeschooling mengatakan bahwa lebih efektif untuk melihat perkembangan seorang penulis dengan gaya menulis naturalnya masing-masing dibandingkan pertumbuhan yang telah ditetapkan jenjangnya dengan penilaian.

Demikianlah informasi mengenai cara mengajarkan anak menulis. Tentunya Bunda tidak perlu memaksa anak untuk belajar menulis secara sempurna. Karena setiap pembelajaran itu ada prosesnya.

Scroll to Top