Saudi: Tak Ada Lagi Muassasah dalam Penyelenggaraan Haji 1444 H / 2023 M

Bagikan:

AshefaNews – Pemerintah Arab Saudi melakukan penyegaran terhadap layanan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 H/2023 M. Seiring terus berjalannya transformasi pelayanan jemaah haji di Arab Saudi. 

Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi muassasah (lembaga,yayasan) yang melayani jamaah haji dari mulai penjemputan, pengawasan akomodasi, pelayanan umum, pelayanan kesehatan, pemegang paspor dan pemulangan jamaah. 

Tawfiq mengatakan, peran muassasah dalam melayani jemaah akan dilakukan oleh syarikah atau perusahaan.

Tawfiq menyebut, ada enam syarikah (perusahaan) yang ditunjuk dalam pelaksanaan layanan ibadah haji tahun ini. Setiap negara, termasuk Indonesia, dapat memilih syarikah dalam menyiapkan layanan. 

“Sehingga akan ada kesempatan untuk mendapatkan harga terbaik. Saya juga meminta agar perjanjian dibuat dengan detail, agar dapat memberikan layanan terbaik juga,” kata Tawfiq dalam siaran pers, Senin (9/1/2023). 

“Jika detail, ini akan menjadi pegangan ketika syarikah melanggar. Jika mereka melanggar, kami bisa memberikan sanksi,” sambungnya.

Para syarikah rencananya akan dihadirkan dalam Muktamar Haji pada hari ini, 9 Januari 2023. 

“Sehingga, setiap negara bisa menilai langsung kesiapan dan tawaran layanan yang mereka siapkan,” ungkapnya. 

Dalam muktamar tersebut nantinya akan digelar pameran beberapa produk layanan haji dan seminar perhajian. 

Menag Yaqut menyampaikan terima kasih karena Indonesia diajak terlibat sejak awal dalam proses haji 2023, termasuk undangan menghadiri Muktamar Haji. Menag mengapresiasi langkah transformasi yang dilakukan Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji. 

“Transformasi itu mengarah pada penyelenggaraan haji yang lebih profesional,” ujar Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.

(RM – WAH) 

Scroll to Top