AshefaNews, Jakarta – Usai adanya klarifikasi dari agensi Arawinda Kirana, istri sah Guiddo Ilyas Purba menuliskan curahan hatinya. Melalui akun Twitternya, Amanda membagikan tangkapan layar dari catatan ponselnya.
Tiga gambar dari tangkapan layar itu, Amanda Zahra mencurahkan isi hatinya dalam bahasa Inggris. Amanda mencurahkan perasaannya sekaligus memberikan sindiran kepada pelakor yang diduga Arawinda Kirana.
“Pertama, aku tidak mengharapkan maaf dari kalian. Aku tidak mengatakan ini semua agar kalian meminta maaf. Aku hanya ingin kalian membaca dan menyadari apa yang telah kalian berdua lakukan. Karena aku mungkin pantas mendapatkan ini, tapi tidak dengan anakku,” tulis Amanda.
“Aku tahu, mungkin ini akan sulit bagimu untuk memahami ini serta memiliki empati padaku. Tapi, suatu hari nanti, jika kamu menjadi ibu, tolong lihat ke belakang, oke?
Aku mengurus putraku sendirian, sebagai seorang istri sekaligus ibu. Aku tidak habis pikir kamu sampai hati melakukan hal itu. Aku menjauh karena aku terlalu sakit hati atas apa yang kalian lakukan,” tambahnya.
Tidak kah kamu lihat, hasil USG yang tertempel di kulkas? Fotoku dan bayiku di belakang sofa, di sisi tempat tidurku, semua barangku dan mainan bayiku memenuhi tempat itu.
Dan aku tahu, kamu tidak bodoh. Aku yakin kalo kamu pernah dengar stres berpengaruh pada produksi ASI. Baiklah, aku tidak tahu apakah kalian pernah membicarakanku dan anakku. Nama anakku adalah (sensor), barangkali kamu tidak tahu dan aku masih mengASIhi anakku.
Aku meninggalkan rumah karena aku ingin sembuh dari luka yang kalian sebabkan. Aku tahu faktanya kamu mengetahui itu. Aku ingin tetap menyusui bayiku. Aku butuh bantuan merawatnya saat aku menangis. Tapi, kamu tidak berhenti di sana.
Rumah itu mungkin tidak berarti untukmu, tapi segalanya untukku. Itu dulu rumah kita, dipenuhi cinta, aku mengurus bayiku di sana. Dan seharusnya itu menjadi tempat teraman baginya hingga usia 2 tahun.
Sekarang bayiku kehilangan rumahnya karena ini. Harus melihat ibunya menangis 24/7, berteriak pada foto wajah ayahnya, dan dia rewel karena ASIku tidak keluar. Dan bahkan aku tidak bisa mengurusnya selama dua bulan ini.
Dia baru 8 bulan saat itu, ia seharusnya berada di lingkungan yang penuh cinta, rumah yang penuh cinta dengan kedua orangtua bersama. Tapi, apa yang kalian lakukan mengubah hidupnya selamanya.
Bahkan, sekalipun aku memilih menetap, orangtuanya dan juga rumahnya tak lagi sama. Ia hanya akan melihat pertengkaran, air mata dan teriakan, apa pernah kalian berdua memikirkan itu?
Sebelum kamu datang padaku, ini bukan berarti aku menyalahkanmu saja atas hal ini. Kalian berdua salah. Aku bertengkar dengan suamiku 24/7. Ini hanyalah aku yang mencoba mengetuk hatimu. Aku harap kamu tidak melakukan ini lagi. Dan jika ini tidak melunakkan hatimu, aku tidak tahu harus melakukan apa lagi,” demikian bunyi surat Amanda Zahra untuk wanita yang diduga Arawinda Kirana.
(RM – FF)