Mengapa Uni Soviet Bisa Runtuh – Berikut Fakta Fakta Pentingnya

Bagikan:

AshefaNews, Siapa menyangka, Uni Soviet yang begitu berjaya dan mampu mengimbangi dominasi Amerika Serikat pun bisa runtuh. Mengapa Uni Soviet bisa ambruk? Cek fakta fakta penting dibaliknya.

Sejarah Berdirinya Uni Soviet

Berdirinya Uni Soviet adalah hasil dari serangkaian peristiwa penting dalam sejarah Rusia dan Revolusi Bolshevik pada awal abad ke-20. Berikut ringkasan sejarah berdirinya Uni Soviet yang perlu diketahui :

  • Awal Abad ke-20: Pada awal abad ke-20, Kekaisaran Rusia adalah negara terbesar di dunia, tetapi juga mengalami ketegangan sosial dan politik yang serius. Pertumbuhan industri yang cepat dan terlibatnya Rusia dalam Perang Dunia I mengakibatkan ketegangan sosial yang semakin meningkat.
  • Revolusi Februari 1917: Pada tahun 1917, revolusi pecah di Rusia yang menggulingkan Kaisar Nicholas II dan menggantikannya dengan pemerintahan sementara yang dikuasai oleh kelompok oposisi moderat. Ini dikenal sebagai Revolusi Februari.
  • Revolusi Oktober 1917: Pada bulan Oktober 1917 (menurut kalender Julian yang digunakan di Rusia pada waktu itu, yang setara dengan bulan November dalam kalender Gregorian), Bolshevik, sebuah kelompok sosialis radikal yang dipimpin oleh Vladimir Lenin, merebut kekuasaan dalam apa yang dikenal sebagai Revolusi Oktober atau Revolusi Bolshevik. Lenin kemudian mendirikan pemerintahan komunis yang dikenal sebagai Dewan Komisaris Rakyat.
  • Perang Saudara Rusia: Pengambilalihan Bolshevik memicu Perang Saudara Rusia antara pasukan Bolshevik (Merah) dan pasukan kontra-revolusi (Putih), yang didukung oleh negara-negara Barat dan kelompok anti-Bolshevik lainnya. Perang ini berlangsung selama beberapa tahun dan mengakibatkan kerusuhan, penghancuran, dan penderitaan rakyat Rusia.
  • Pembentukan Uni Soviet: Pada tahun 1922, setelah meredakan sebagian besar perlawanan melawan pemerintahan Bolshevik, Lenin dan Bolshevik mendirikan Uni Republik Sosialis Soviet yang Bersatu (Uni Soviet) dengan sebelas republik sosialis yang terletak di wilayah bekas Kekaisaran Rusia. Uni Soviet pertama kali terdiri dari Rusia, Ukraina, Belarus, dan negara-negara lainnya.
  • Konsolidasi Kekuasaan: Selama tahun-tahun berikutnya, Bolshevik di bawah kepemimpinan Lenin dan kemudian Joseph Stalin, mengonsolidasikan kekuasaan mereka di Uni Soviet, menghadapi perlawanan dalam bentuk pemberontakan, purges politik, dan modernisasi ekonomi dan militer yang agresif.
  • Perubahan Nama: Pada tahun 1924, nama negara tersebut diubah menjadi Uni Republik Sosialis Soviet yang Bersatu (URSS), yang dikenal sebagai Uni Soviet.
  • Kebangkitan Ekonomi: Uni Soviet mengalami industrialisasi cepat di bawah rencana ekonomi lima tahun yang ambisius dan muncul sebagai kekuatan besar dalam Perang Dunia II.

Uni Soviet akhirnya menjadi salah satu kekuatan super besar dunia selama Perang Dingin, bersaing dengan Amerika Serikat dalam konflik geopolitik, teknologi, dan ideologi. Namun, Uni Soviet juga menghadapi berbagai tantangan internal, dan akhirnya runtuh pada tahun 1991, yang mengakhiri masa kepemimpinan komunis dan menyebabkan berdirinya negara-negara penerus seperti Federasi Rusia.

Data Lengkap Presiden Uni Soviet

Dari pertama kali berdiri hingga keruntuhannya, Uni Soviet sudah berkali-kali berganti presiden. Berikut adalah daftar presiden Uni Soviet lengkap dengan tahun berkuasanya :

  1. Vladimir Lenin: 1917-1924
  2. Yakov Sverdlov (satu-satunya ketua presidium sebelum pengenalan jabatan Presiden): 1917-1919
  3. Mikhail Kalinin: 1919-1946
  4. Kliment Voroshilov: 1953-1960
  5. Leonid Brezhnev: 1960-1964 (menjabat sebagai Ketua Presidium Majelis Agung Rakyat pada saat itu)
  6. Anastas Mikoyan: 1964 (sementara)
  7. Nikolai Podgorny: 1965-1977
  8. Leonid Brezhnev (kembali): 1977-1982
  9. Yuri Andropov: 1982-1984
  10. Konstantin Chernenko: 1984-1985
  11. Andrei Gromyko (sementara): 1985
  12. Mikhail Gorbachev: 1985-1991

Uni Soviet mengalami perubahan dalam struktur kepemimpinan selama beberapa periode dalam sejarahnya, dan jabatan presiden bukanlah jabatan yang selalu ada. Selama beberapa waktu, jabatan ketua presidium atau kepala negara dipegang oleh orang-orang yang berbeda, dan kekuasaan kadang-kadang dipegang oleh pemimpin Partai Komunis atau pemimpin lainnya. Sebagai contoh, Joseph Stalin, yang sangat berpengaruh dalam sejarah Uni Soviet, adalah Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, bukan Presiden.

Di bawah ini adalah daftar beberapa pemimpin pemerintahan yang mengisi peran yang setara dengan perdana menteri, meskipun gelarnya dapat berubah dari satu periode ke periode berikutnya:

  1. Vladimir Lenin: 1923-1924 (Ketua Dewan Komisar Rakyat). Setelah Lenin meninggal pada tahun 1924, peran kepemimpinan utama dalam pemerintahan Uni Soviet berubah dan gelarnya pun berubah:
  2. Alexei Rykov: 1924-1930 (Ketua Dewan Komisar Rakyat). Setelah tahun 1930, gelar pemimpin utama berubah menjadi Ketua Dewan Komisar Rakyat menjadi Ketua Dewan Komisar Rakyat USSR:
  3. Vyacheslav Molotov: 1930-1941 (Ketua Dewan Komisar Rakyat USSR). Selama masa perang, gelar pemimpin utama berubah menjadi Ketua Komite Pertahanan Negara:
  4. Joseph Stalin: 1941-1946 (Ketua Komite Pertahanan Negara). Setelah Perang Dunia II, gelar berubah lagi menjadi Ketua Dewan Menteri:
  5. Georgy Malenkov: 1953-1955 (Ketua Dewan Menteri)
  6. Nikolai Bulganin: 1955-1958 (Ketua Dewan Menteri)
  7. Nikita Khrushchev: 1958-1964 (Ketua Dewan Menteri). 

Setelah Khrushchev, gelar pemimpin utama berubah menjadi Ketua Dewan Menteri Persatuan Republik Sosialis Soviet yang merupakan tindakan untuk mencerminkan struktur federal negara tersebut:

  1. Alexei Kosygin: 1964-1980 (Ketua Dewan Menteri Persatuan Republik Sosialis Soviet)
  2. Nikolai Tikhonov: 1980-1985 (Ketua Dewan Menteri Persatuan Republik Sosialis Soviet)
  3. Nikolai Ryzhkov: 1985-1991 (Ketua Dewan Menteri Persatuan Republik Sosialis Soviet)

Selama masa transisi pada akhir tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an, perubahan politik yang signifikan terjadi, termasuk reformasi dan pembubaran Uni Soviet. Sebagai hasilnya, peran perdana menteri dan struktur pemerintahan berubah secara drastis. 

Mengapa Uni Soviet Bisa Runtuh?

Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 adalah hasil dari serangkaian faktor ekonomi, politik, dan sosial yang kompleks. Beberapa faktor utama yang menyebabkan keruntuhan Uni Soviet adalah sebagai berikut:

  • Kondisi Ekonomi yang Buruk: Uni Soviet menghadapi masalah ekonomi serius, termasuk stagnasi ekonomi dan defisit anggaran yang besar. Sistem ekonomi terpusat yang dianut oleh Uni Soviet gagal dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan atau inovasi. Birokrasi yang besar dan korupsi merajalela, yang semakin membebani perekonomian.
  • Reformasi Ekonomi yang Gagal: Upaya Gorbachev untuk melakukan reformasi ekonomi melalui kebijakan Perestroika tidak berhasil menciptakan perubahan yang signifikan dalam perekonomian. Langkah-langkah reformasi yang lambat dan ambigu menghasilkan ketidakpastian dan pengusaha yang tidak terkendali.
  • Beban Militer yang Berat: Uni Soviet menghabiskan sejumlah besar sumber daya untuk mempertahankan kehadiran militer di negara-negara Blok Timur dan untuk bersaing dengan Amerika Serikat dalam perlombaan senjata. Ini membebani anggaran negara secara signifikan.
  • Perubahan Politik: Di bawah kepemimpinan Mikhail Gorbachev, Uni Soviet mengalami perubahan politik yang signifikan dengan upaya perestroika (reformasi ekonomi) dan glasnost (transparansi dan kebebasan berbicara). Reformasi ini membuka jendela bagi munculnya pergerakan politik dan oposisi yang lebih besar.
  • Tekanan Nasionalisme: Munculnya nasionalisme di dalam republik-republik Uni Soviet yang lebih kecil, seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania, memperlemah kesatuan negara. Republik-republik ini semakin menuntut otonomi politik dan kemerdekaan.
  • Perubahan Global: Perubahan besar-besaran dalam politik global, termasuk berakhirnya Perang Dingin dan reformasi di negara-negara Blok Timur, juga berperan dalam runtuhnya Uni Soviet. Kemunduran Uni Soviet adalah bagian dari perubahan besar-besaran yang terjadi di Eropa Timur pada waktu itu.
  • Kudeta yang Gagal: Pada tahun 1991, sebuah kudeta yang dilakukan oleh kelompok keras dalam pemerintahan Uni Soviet mencoba untuk merebut kembali kendali dari Gorbachev. Kudeta ini gagal, tetapi itu mengungkapkan perpecahan di dalam pemerintahan dan melemahkan otoritas pemerintahan pusat.
  • Tuntutan Kemerdekaan Republik-republik: Salah satu faktor paling penting adalah tuntutan kemerdekaan yang semakin kuat dari republik-republik dalam Uni Soviet. Ketika banyak republik utama, termasuk Rusia, mulai mendeklarasikan kemerdekaan atau otonomi yang lebih besar, kesatuan Uni Soviet semakin lemah.

Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan keruntuhan Uni Soviet pada tahun 1991, dengan deklarasi kemerdekaan oleh beberapa republik dan pembubaran resmi Uni Soviet pada bulan Desember 1991. 

Runtuhnya Uni Soviet mengubah lanskap politik dunia dan mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet digantikan oleh negara-negara penerus, seperti Federasi Rusia dan negara-negara yang baru merdeka di wilayah tersebut.

(RM – HKM)

Scroll to Top