AshefaNews – Selain dalam rangka memenuhi perintah Allah Swt, Sholawat memberikan banyak faedah bagi orang yang mengamalkannya. Yakni diantaranya ialah sebagai bentuk meneladani perbuatan Allah Swt tatkala bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Meskipun sholawat kita kepada nabi berbeda dengan sholawat Allah Swt kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebab shalawat yang Allah Swt lakukan adalah sebagai pujian dan pemuliaan, sedangkan sholawat yang dilakukan umat Rasul ialah do’a serta permohonan berkah.
Dengan bersholawat Allah Swt akan mengangkat derajat dan menghapus kejelekan dalam diri pelakunya, hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis. Keutamaan sholawat lainnya ialah sebagai bentuk pengharapan terkabulnya doa melalui wasilah sholawat.
Sebagaimana disampaikan alam hadis yang diriwayatkan oleh Dailami dalam kitabnya Musnad Firdaus, dari hadis Anas, bahwasannya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Setiap doa terhalangi sampai sekiranya ia mau bersholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR Dailami)
Luar biasanya sholawat bahkan bisa sebagai penutup kesedihan seorang hamba. Seperti dalam suatu kisah tatkala Ubai mengatakan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Akan saya jadikan seluruhnya untuk bershalawat kepadamu.” Maka Nabi menjawab, “Jika benar, maka itu sudah mampu mencukupi keinginanmu dan akan diampuni dosa-dosamu.”
Ada Pula dengan sholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam termasuk diantara hak-hak yang harus ditunaikan oleh umatnya sebagai timbal balik balasan atas kebaikan yang sangat agung yang mereka peroleh dengan sebab beliau.
Adapun lafadz sholawat yang bisa dibaca oleh kita sebagai dzikir harian cukup beragam, diantaranya:
Lafadz Sholawat Nabi: Pertama, Sholawat Ibrahim yang terdapat pada bacaan tasyahud akhir
Bacaan ini menurut pendapat terkuat merupakan sholawat yang wajib dibaca dalam tasyahud akhir, tidak boleh ditinggalkan baik itu dalam keadaan sengaja ataupun tidak.
Berdasarkan yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam kitabnya, dari hadisnya Abdurrahman bin Abu Laila. Berikut ini bacaan sholawatnya:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Sholawat ini merupakan shalawat yang ma’tsur dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam karena banyak muhadits dan perawi yang meriwayatkan haditsnya. Bahkan keutamaan dari sholawat ini disampaikan dalam riwayat al-Bukhari dalam shahih-Nya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa membaca sholawat ini, maka aku bersaksi untuknya di hari kiamat dengan sebuah persaksian dan memberinya syafa’at.”
Lafadz Sholawat Nabi: Kedua, Sholawat Jibril
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Sholawat Jibril merupakan sholawat yang paling pendek namun keutamaannya sangatlah besar. Sebagaimana Imam Asy-Sya’roni mengatakan jika bagi siapa saja yang mengucapkan sholawat ini maka ia telah membuka 70 rahmat untuk dirinya dan Allah Swt menjadikannya dicinta dalam hati manusia hingga tidak ada yang membencinya kecuali mereka yang munafik.
Adapun jika mengamalkan sholawat Jibril sebanyak 1000 kali, maka mampu menjadi salah satu wasilah dapat mendatangkan rezeki.
Lafadz Sholawat Nabi: Ketiga, Sholawat Al-Fatih
Sholawat ini memiliki keistimewaan yang luar biasa. Syekh Ahmad at-Tijany mengatakan, jika seandainya terdapat 100.00 bangsa yang setiap bangsa itu terdiri dari 100,000 kaum dan setiap kaum terdiri dari 100,000 orang dan setiap orang itu diberikan umur yang panjang oleh Allah sampai 100,000 tahun lalu mereka semua bersholawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam setiap hari 100,000 kali, maka semua pahala itu belum dapat menandingi pahala membaca sholawat al-fatih 1 kali.
Adapun bacaannya sebagai berikut:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
Lafadz Sholawat Nabi: Keempat, Sholawat Nariyah
Sholawat yang masyhur di kalangan anak-anak ini memiliki keutamaan yang luar biasa sebagaimana disampaikan Imam Al-Qurthubi.
Ia mengatakan jika bagi yang membaca sholawat ini sebanyak 41 kali, 100 kali atau lebih, maka Allah Swt akan melapangkan kesulitannya, mengusir kesedihannya, memudahkan urusannya, bahkan menerangi hatinya menurut kadar imannya.
Tidak cukup sampai disitu, sholawat ini pun bisa menjadi wasilah meninggikan derajatnya, membaguskan keadaannya, meluaskan rezekinya, membukakan pintu kebaikan dan tidak tanggung mampu pula melindunginya dari kehancuran sepanjang tahun, menyelamatkan dari berbagai musibah kelaparan dan kemiskinan serta dicintai oleh semua makhluk dan dikabulkannya doa dari segala doa.
Berikut ini sholawat nariyah yang bisa kita amalkan dalam dzikir harian.
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ
وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Lafadz Shalawat Nabi: Kelima, Shalawat Munjiyat
Shalawat munjiyat memiliki arti sebagai shalawat penyelamat. Sudah cukup masyhur jika doa yang diawali dengan shalawat munjiyat ini akan cepat terkabulkan, tentu atas seijin Allah Swt. Selain itu bacaan sholawat munjiyat juga dianjurkan untuk dibaca sebagai dzikir setelah melaksanakan shalat hajat.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ
Masih cukup banyak shalawat yang bisa kita baca dengan berbagai versi lainnya dan juga keutamaan yang menyertainya. Namun di sisi lain, selain daripada keutamaan terdapat pula ancaman bagi orang-orang yang tidak mengamalkannya. Diantaranya adalah:
- Dalam kitab Abū Dzār (mukhatab Nabi) Al-Maṭālib alAlīyyah, orang yang tidak mau membaca shalawat disebut sebagai orang yang paling sesat.
- Dalam kitab Ṣaḥīḥ Ibn ḥibbān Al-Mustadrak Syuʽab al-Imān, disebut sebagai orang yang kikir.
- Dalam kitab Al-Muʽjam alKabīr Ṣaḥīḥ Ibn Ḥibbān, dikatakan jika mereka akan masuk neraka.
- Dalam kitab Ṣaḥīḥ Ibn Ḥibbān, Musnad Aḥmad, Musnad al-Bazzār dan Al-Mustadrak, orang yang tidak bershalawat dikatakan sebagai orang yang celaka.
Terdapat dalam Firman Allah, Surah AL-Ahzab ayat 56, Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalaman dengan sungguh-sungguh.”
Sehingga dari ayat ini para ulama sepakat bahwa hukum membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah wajib bagi setiap orang mukmin.
Dikutip oleh Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dalam Afdlalus Shalawat ‘ala Sayyidis Sadat, Ibnu Abdil Bar menuturkan, “Para ulama telah sepakat bahwa bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah wajib bagi setiap orang mukmin berdasarkan firman Allah, ‘Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalaman dengan sebenar-benarnya salam.'”
(GE – DIN)