Dzikir Ya Latif 

Bagikan:

AshefaNews – Dzikir ya Latif banyak diwiridkan oleh orang-orang dengan harapan menjadi wasilah dikabulkannya hajat. Dzikir Asmaul Husna ke-29 ini berasal dari akar kata la-tha-fa, yang memiliki arti lembut, halus, atau kecil atau yang Maha Lembut.

Adapun Az-Zajjaj pakar bahasa Arab dalam tafsir Asmaul Husna mengartikan ya Latif sebagai “yang mencapai tujuannya dengan cara yang sangat tersembunyi atau tak terduga”. Tidak heran jika dzikir ini dijadikan sebagai salah satu dzikir ketika kita memiliki keinginan tertentu.

Bahkan para ulama menyebutkan bahwa Asmaul Husna Al-Latif memiliki banyak keutamaan, diantaranya adalah Jalbur rizqi yang berarti menarik rezeki dan Li Qodoil Hajat yang bermakna supaya cepat terkabulnya hajat.

Sehingga manfaat mengucapkan dzikir ya latif adalah menarik dan mendatangkan rezeki, cepat terlaksana hajat-hajat dan keinginan, dan wasilah membebaskan diri dari penjara.

Makna Al-Lathif mengingatkan pada Maha Lembutnya Allah Swt terhadap hamba-Nya serta Maha Mengetahui hal-hal yang lembut sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah Swt, Surah Al-An’am ayat 103,

لَّا تُدْرِكُهُ ٱلْأَبْصَٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ ٱلْأَبْصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ

Lā tudrikuhul-abṣāru wa huwa yudrikul-abṣār, wa huwal-laṭīful-khabīr

Artinya, “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”

Al Latif sendiri memiliki makna lain, yakni menunjukan bahwa ilmu Allah SWT mencakup segala hal yang sifatnya rahasia, baik itu tersimpan dalam dada, atau bahkan tersembunyi serta berbagai hal yang lembut dan tidak dapat dilihat oleh pandangan mata manusia. Dengan kata lain menjelaskan jika Allah Swt itu mengetahui berbagai hal yang mungkin bagi-Nya dan tidak terdapat sesuatupun yang akan luput dari pengetahuan Allah SWT.

Adapun makna lainnya ialah Allah SWT membentangkan alam raya untuk para makhluk-Nya. Allah SWT memberikan seluruh makhluk melebihi apa yang dipinta. Contohnya saja manusia tidak pernah meminta agar dihidupkan di dunia ini, namun Allah SWT menganugerahi kehidupan.

Manusia memang tidak pernah memohon agar bisa berbicara namun Allah memberikan kemampuan tersebut sebelum diminta. Sementara itu, Allah Swt tidak menuntut balas dan tidak juga memberikan beban yang mungkin melebihi kemampuan setiap makhluk-Nya.

Asma Al Lathif yang sudah terkenal dikalangan para ulama juga sudah banyak ditajrib oleh para ulama. Terdapat beberapa keutamaan ketika kita hendak membaca dzikir Al-Lathif.

Meski begitu, dzikir Al-Lathif tidak bisa dilantunkan secara sembarangan sebab terdapat tata cara dalam melakukan dzikir tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini mengenai tata cara dzikir Ya Latif sebagai adab saat kita meminta dikabulkan hajat oleh Allah Swt.

Tatacara Dzikir Ya Latif: Pertama, Perhatikan Waktu Mengamalkan Dzikir

Kita perlu memperhatikan pelaksanaan dzikir ya latif sebagai bentuk ikhtiar dan penerapan adab agar memiliki value lebih. Maka dianjurkan membaca Ya Latif sebanyak 129 kali dilakukan setelah sholat maghrib dan shubuh.

Sebab di dua waktu itu 

Tatacara Dzikir Ya Latif: Kedua, Membaca Surah yang Dianjurkan Setelahnya

Setelah selesai membaca dzikir Ya Latif ini, terdapat juga surah yang harus dibaca yakni surah Asy-Syuaro ayat 19, dibaca sebanyak 7 kali.

بسم الله الرحمن الرحيم

. الله لطيف بعباده يرزق من يشاء وهو القوي العزيز

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Allahu latiifun bi’ibaadihii yarzuqu may yasyaa’u wahuwal qowiyyul’aziz

Artinya, “Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (Qs Asy-Syu’aro: 19)

Tatacara Dzikir Ya Latif: ketiga, Membaca Doa yang Dianjurkan

Setelah selesai membaca surah Asy-Syuaro ayat 19, 

Membaca Do’a sebanyak 7x

اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

Allahumma inni as-aluka an tarzuqonii rizqon halaalan waasi’an thoyyiban min ghoiri ta’abin walaa masyaqqotin walaa dhoirin walaa nashobin innaka ‘ala kulli syai-in qodiir.

Artinya, “Ya Allah, aku minta pada Engkau agar melimpahiku rizki yang halal, luas, dan baik tanpa kesusahan, tanpa kemelaratan dan tanpa kepayahan. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”

Demikianlah tatacara dzikir Ya Latif yang bisa kita amalkan. Terdapat juga tata cara dzikir ya latif dengan cara lain, yakni dalam mengamalkan dzikir Ya latif ialah dengan membaca asma Al-Latif sebanyak 16.641 kali dalam satu kali duduk.

Namun sebelum membacanya hendaknya kita melakukan sholat hajat terlebih dahulu. Lalu setelah melakukan sholat hajat barulah kita dapat melanjutkan berdzikir Ya Latif sebanyak 16.641 kali. Nah barulah ketika sudah mencapai 129 kali dzikir hendaknya membaca ayat dan doa seperti pada cara pertama.

Dengan kondisi ini, kita bisa mengetahui jika mengucap dzikir Ya Latif memiliki beberapa keutamaan, diantaranya adalah:

Keutamaan Dzikir Ya Latif: Pertama, Jalbur Rizqi

Jalbur Rizqi memiliki makna yaitu menarik rezeki. Istilah ini kadangkala disalah gunakan oleh beberapa orang diluar sana. Tidak sedikit yang pada akhirnya menjurus ke arah yang syirik. Sehingga dalam mengamalkan dzikir ini pun harus dengan penuh keyakinan jika hakikatnya kita sedang memuji Allah Swt dan mendekatkan diri kepada-Nya. 

Keutamaan Dzikir Ya Latif: Kedua, Li Qodoil Hajat 

Keutamaan ke dua dari dzikir ya latif ini ialah agar cepat terlaksananya hajat-hajat. Maka tidak heran jika banyak orang menggunakan dzikir ini sebagai wasilah meminta kepada Allah Swt agar hajatnya segera dikabulkan. 

Keutamaan dzikir Ya Latif: Ketiga, Li Kholasil Masjun

Dzikir yang menunjukan kelembutan Allah Swt ini dianggap sebagai Li Kholasil Masjun atau wasilah membebaskan diri dari penjara. 

Keutamaan Dzikir Ya Latif: Keempat, Li Ikhfai An Ainidz Dzulmah 

Keutamaan dzikir yang keempat ini, jarang bisa yang mencapainya sebab bukan hal yang main-main. Dzikir al latif dianggap juga sebagai dzikir Li Ikhfai An Ainidz Dzulmah yang dikenal sebagai halimunan atau menghilang dari pandangan orang.

Itulah tentang al latif, mulai dari makna, tatacara sampai pada keutamaannya. Setelah mengetahui begitu besar fadhilah al latif ini, maka tidak ada salahnya jika dimasukkan sebagai bagian dari wirid yang harus dibaca setiap selesai sholat fardhu. Semoga kita bisa istiqomah dalam mengamalkannya dan Allah Swt kabulkan segala hajat kita. 

Wallahu a’lam bish showab

(GE – DIN)

Scroll to Top