Doa Ziarah Kubur, Adab dan Amalannya ‎

Bagikan:

AshefaNews – Tujuan dari ziarah kubur ialah mendoakan kerabat yang sudah meninggal. Sehingga kita tentunya ‎perlu mengetahui doa ziarah kubur. Sebab doa ini memiliki kekhususan tersendiri.‎

Doa ziarah kubur, semata-mata diharapkan menjadi wasilah yang mampu memberikan kebaikan bagi ‎penghuni kubur. Adapun tingkat tertinggi yang inginkan ialah agar penghuni kubur dibebaskan dari ‎siksa neraka. ‎

Nah, berikut ini merupakan doa ziarah kubur yang bisa kita amalkan:‎

A’udzubillahi minashaitanir rajim. Bismillahirrahmannirrahim.‎

Alhamdullilahi rabbil ‘alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa’imiin, hamdan ‎yuwaafiini’amahu ‎wayukaafii mazidah, yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali ‎wajhika wa’adzimi sultanik, ‎allahumma shaalli wasalim ‘ala sayyidina muhammad wa’ala ‎alii sayyidina muhammad.‎

Allahumma taqabbal wa ausil sawaba maa qara, nahu minal quranil ‘adzim, wa maa ‎halalna wa ‎maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa shalaina ‘atsayyidina muhammad ‎sallallahu alaihi wasallam, ‎hadiyatan wasilatan, warahmatan najilatan wa barakatan ‎samilatan ilaa hadarati habibina wasafiina ‎waqurati a’ayuninaa sayyidina wamaulanaa ‎muhammadin sallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ila jami’ii ‎ikhwanihi minal anbiyaai ‎walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassalihina, wassahabati ‎wattabi’ina wal ulamail ‎‎‘alimina wal mushannafiinal mukhlisiina wa jami’il mujaa-hidiina fi sabilillahi ‎rabbil ‎‎‘alaminn, wal malaikatil muqarrabina khusushan ila sayyidina syaih abdul qadir zailanii.‎

Summa ilaa jami’i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu ‎minaati, min ‎masaarikil ardhi ila magaaribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina ‎wa ummahaa tiinaa, wa ‎ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam’anaa hahunaa ‎bisababihi waliajlihi.‎

Allah hummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu anhu wa akrim nujulahu wawasi’ ‎madhalahu, ‎waghsilhu bilmai wassalji wal baradi wanaqihi minal khataaya, kama yunaqqa ‎saubul abyadu ‎minaddannasi wa abdilhu, darran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ‎ahlihi wa jaujan khairan ‎min jauzihi wa adhilhul jannata wa ‘aidhu min ‘adzabil qabri wa ‎fitnatihi wa min ‘adzabinnar, ‎allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ‎ghaniina washagiirana wa kaabirana ‎wadakirona wa ansana, allahumma man ahyaitahu ‎minna fa ahyihi ‘alal islami wa man tawafaitahu ‎minna fatawafahu alal iiman allahumma ‎la tuhrimna azrahu wa laa tudillanaa ba’dahu ‎birahmatikayaa arhamaraahimiin, wal hamdu ‎lillahi rabbil ‘aalamiin.‎

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah ‎yang ‎Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, ‎sebagaimana ‎orang-orang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan ‎memuji-Nya. Dengan ‎pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan ‎pertumbuhannya. Wahai Tuhan kami, ‎pujian hanya untuk-Mu, sebagaimana yang layak ‎akan kemuliaan zat-Mu dan keagungan dan kuasa-‎Mu. Ya Allah limpahkan kesejahteraan ‎dan keselamatan kepada Nabi Muhammad dan kepada ‎keluarga ‎

Ya Allah terimalah dan sampaikan pahala Al Quran yang kami baca, tahlil kami, tasbih ‎kami, istighfar ‎kami dan selawat kami kepada Nabi Muhammad sebagai hadiah yang ‎menjadi penyambung. Sebagai ‎rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar ‎kepada kekasih kami, penolong kami dan ‎buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, ‎yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh ‎kawan-kawan beliau dari kalangan para ‎Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, ‎para sahabat, para tabiin, para ‎ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan ‎orang-orang yang ‎berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu ‎beribadah, ‎khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.‎

Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang Islam laki-laki dan ‎perempuan, ‎orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di ‎laut dan di darat, ‎terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, ‎lebih utamakan lagi kepada ‎orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini.‎

Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskan dia. Muliakanlah tempat ‎tinggalnya dan ‎luaskanlah. Muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, ‎cucilah dia dengan air jernih ‎dan sejuk. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan ‎baju putih yang bersih dari kotoran, dan ‎gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik ‎daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang ‎lebih baik dari yang ditinggalkannya, ‎serta suami/istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. ‎Masukkanlah dia ke ‎dalam surga dan lindungilah dia dari siksa kubur dan fitnahnya serta siksa api ‎neraka. Ya ‎Allah berikanlah ampun bagi kami yang masih hidup, dan kami yang telah meninggal ‎‎dunia, kami yang hadir, kami yang gaib, kami yang kecil, kami yang dewasa, kami yang pria ‎atau ‎wanita. Ya Allah siapa pun yang Engkau hidupkan dari kami maka hidupkanlah dalam ‎keadaan iman. ‎Ya Allah janganlah Engkau menghalangi kami akan pahala beramal ‎kepadanya. dan janganlah Engkau ‎menyesatkan kami setelah peninggalannya dengan ‎mendapat rahmat-Mu Yang Maha Pengasih. Segala ‎puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.”‎

Untuk menambah keberkahan, selain daripada doa ziarah kubur hendaknya kita menerapkan adab ‎dalam ziarah kubur. Diantaranya:‎

‎Pertama, Berwudhu Sebelum Ziarah

Saat ‎berziarah biasanya akan membaca Al Quran, dan membacakan doa-doa untuk kerabat yang ‎‎sudah meninggal.‎ Dalam membaca doa dan Al Quran tentunya diharuskan untuk berwudhu dengan ‎tujuan agar tubuh kita ‎jauh dari hadas besar dan hadats kecil untuk menjaga kesucian. ‎

Kedua, Mengucapkan Salam

Ucapan salam yang digunakan untuk ziarah kubur berbunyi seperti:‎

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalamu’alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa ‎ìnna ìnsya-‎Allahu bìkum lahìqun.‎

Artinya, “Assalamualaikum, wahai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang ‎kepada kalian ‎janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan ‎menyusul kalian.”‎

‎Ketiga, Menghadap Kiblat

Saat berzirah tentunya kita berdoa. Nah, salah satu adab dalam berdoa ini ialah menghadap ke kiblat. ‎Sehingga dianjurkan pula adab berdoa ini diterapkan dalam adab ziarah kubur.‎

Kempat, Membaca Doa Ziarah

Tahapan membaca doa ziarah ialah setelah berzikir, membaca tasbih, tahmid, dan juga tahmid. Doa ini ‎secara garis besar ialah permohonan kepada Allah Swt agar dosa almarhum dapat diampuni, ‎dilapangkan kuburnya, serta ‎masuk ke dalam surga. ‎

Kelima, Membaca Surat-Surat Pendek

Setelah selesai membaca doa ziarah kubur maka lanjutkan dengan membaca surat-surat ‎pendek yang ada dalam Al-‎Quran. Adapun surat-surat pendeknya meliputi, Al-Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, ‎dan Al-Ikhlas.‎

Pembacaan surat-surat pendek tersebut diawali dengan surat Al-Fatihah, hal ini di‎karenakan surat Al-‎Fatihah merupakan surat pembuka. Setelah membaca Al-Fatihah, selanjutnya ‎membaca surat-surat ‎pendek seperti yang sudah disebutkan. Kemudian, setelah surat-‎surat pendek dibaca, Rasulullah ‎SAW. mengajarkan bahwa setelah selesai membacakan ‎surat untuk almarhum maka sebaiknya ‎ditutup dengan Al-Fatihah lagi.‎

Perlu diketahui bahwa dengan membaca surat-surat pendek saat melakukan ziarah kubur , maka bacaan surat-surat tersebut menjadi pahala bagi almarhum yang ‎dibacakan.‎

Adapun hadits mengenai membaca surat pendek ini telah diriwayatkan oleh Al-Mawarzi dari Rahmad bin ‎Hanbal yang ‎mengatakan bahwa:‎

‎“Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan) maka bacalah Al-Fatihah, surat Al-‎Ikhlas dan ‎Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-‎mayat kuburan ‎tersebut, karena sesungguhnya pahalanya sampai ke mereka.‎

‎Keenam, Jangan Duduk atau Menginjak Kuburan

Cara menghormati para penghuni kuburan ialah dengan tidak menduduki atau menginjak kuburan-‎kuburan ‎yang ada di sekitar. Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang ‎menyatakan bahwa, ‎“Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di ‎atasnya.” ‎‎(HR. Muslim)‎

Keenam, Jangan BerlebihanSaat berziarah hendaknya tidak berlebihan seperti membawakan bunga yang mewah sebagai bentuk ‎rasa cinta dan semisalnya. Sebab dengan ziarah kubur seharusnya digunakan untuk meningkatkan ‎iman karena ‎akan mengingat tentang kematian. Apabil berlebihan maka dikhawatir akan ‎‎menimbulkan hal-hal di luar aturan berziarah dan menjadi dosa.‎

(GE – DIN)

Scroll to Top