AshefaNews, Jakarta – Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengumumkan tiga hari berkabung nasional sejak Kamis (29/12). Keputusan itu sebagai penghargaan rakyat Brasil untuk Pele, yang meninggal pada hari yang sama.
Dilansir dari AFP, Jumat (30/12), pesepak bola legendaris itu meninggal pada usia 82 tahun. Langkah itu diumumkan dalam sebuah dekrit yang diterbitkan yanh ditandatangani oleh Bolsonaro.
Pemenang tiga piala dunia untuk Brazil, Pepe telah meninggal dunia. Selama enam dekade, dia telah membangunkan dunia sepak bola.
Pemilik julukan O Rei atau sang Raja itu meninggal dalam usia 82 tahun. Dia harus berjuang menghadapi serangan kanker usus besar sejak 2021.
Putri Pele, Kely Nascimento mengumumkan kematiannya di Instagram. Dia mengatakan ayahnya telah berpulang dengan damai.
“Kami mencintaimu tanpa batas, beristirahatlah dalam damai,” tulisnya.
Agen Pele, Joe Fraga, mengkonfirmasi kematiannya setelah dirawat di rumah sakit selama sebulan terakhir dengan berbagai penyakit dan meninggal karena kegagalan organ.
“Inspirasi dan cinta menandai perjalanan Raja Pelé, yang meninggal dengan damai hari ini,” tulis akun Instagram resminya.
Pele, pemilik nama lengkap Edson Arantes do Nascimento lahir dari keluarga miskin di Três Corações di tenggara Brasil pada 23 Oktober 1940.
Pele berarti anak sekolah. Dia menikmati sepak bola saat menggunakan kaus kaki yang diisi dengan kain perca.
Pele merupakan orang pertama yang pernah mencetak 1.281 gol dalam 1.362 pertandingan antara tahun 1956 dan 1977. Pele mencapai beberapa kesuksesannya seperti dua Copa Libertadores (1961, 1962) dan Recopa Sudamericana (1968).
Dia juga memenangkan 11 kejuaraan regional, tiga Piala Dunia bersama Brasil (1958, 1962 dan 1970). Dia juga membuat kesan dengan perilaku seperti pria baik di dalam maupun di luar lapangan.
(RM – Yana)